Meski Ada Keramba Ikan, Air PAM Tirta Kamuning dari Waduk Darma Kuningan Diklaim Bisa Langsung Diminum

- 13 September 2023, 00:10 WIB
Bak pengumpul air baku Waduk Darma sebelum disharing.
Bak pengumpul air baku Waduk Darma sebelum disharing. /Iyan Irwandi/KC/

Musim kemarau sangat mempengaruhi kualitas air PAM dari Waduk Darma karena pada musim tersebut air bakunya surut sehingga kotoran atau sisa pakan dari keramba ikan terbawa ke mesin pompa sehingga otomatis tersedot ke pengolahan.

Namun ketika sudah masuk pengolahan, ditreatment dengan diberi bahan kimia, diolah, diaduk dan sebagainya sampai akhirnya terkumpul di clear water hingga reservoar, air sudah dalam keadaan bersih, bagus dan tidak berbau sekaligus tidak berbahaya.

Tahapan Proses Pengolahan Air

Baca Juga: Pasti Enaklah Menjadi Direktur PAM Tirta Kamuning Kuningan tapi Bagaimana dengan Pelayanannya?

Staf Pengendalian Kualitas Air PAM Tirta Kamuning Cabang Darma, Fazri Ajrianto menambahkan bahwa awalnya, air baku dicek dulu pH-nya. Rata-rata pada musim kemarau yang diukur 8,8, kekeruhannya mendekati 10 NTU dan warnanya 70 PCU.

Air baku masuk ke bak wagulasi untuk proses penambahan bahan kimia poly aluminum chloride (PAC), lalu ke masuk 5 lokulator (pengadukan) IPA Waduk Darma secara aliran. Sesudah itu, masuk lagi ke bak sedimentasi guna proses pemisahan secara gravitasi sehingga partikel yang terbentuknya akan mengendap di bak.

Partikel yang kecil di air bersih masuk ke bak pasir untuk proses penyaringan dan diteruskan ke clear water karena ada penambahan bahan kimia disinfektan supaya air dari reservoar IPA Waduk Darma bisa didistribusikan sampai ke ujung pendistribusian warga di Kecamatan Luragung tapi tidak terkontaminasi mikro organisme.

Baca Juga: Kualitas Air PAM Tirta Kamuning Kuningan dari Waduk Darma Disinyalir Buruk dan Kadang Berbau

Hasil pemeriksaan air dari Labkesda Dinas Kesehatan Kuningan.
Hasil pemeriksaan air dari Labkesda Dinas Kesehatan Kuningan.

Berkaitan pakan dan keramba ikan di Waduk Darma, diakui Fazri Ajrianto sangat berpengaruh pada pH karena di musim kemarau cukup tinggi. Artinya pH tersebut mengandung karbondioksida yang dihasilkan mikro organisme sehingga bahan kimia yang digunakan lebih banyak untuk menurunkan pH bersangkutan. Sedangkan untuk membunuh bakteri menggunakan kaporit yang terkandung pada disinfektan.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah