Meski Ada Keramba Ikan, Air PAM Tirta Kamuning dari Waduk Darma Kuningan Diklaim Bisa Langsung Diminum

- 13 September 2023, 00:10 WIB
Bak pengumpul air baku Waduk Darma sebelum disharing.
Bak pengumpul air baku Waduk Darma sebelum disharing. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Meski di kawasan Waduk Darma Kabupaten Kuningan banyak keramba ikan dan pakan ikan, namun Perusahaan Umum Daerah Perusahaan Air Minum (Perumda PAM) Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan Cabang Darma mengklaim bahwa airnya bisa langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Hal itu dikarenakan sebelum didistribusikan kepada masyarakat Kecamatan Kuningan, Kecamatan Garawangi dan Kecamatan Luragung, air bakunya telah diolah sedemikian rupa melalui beberapa tahapan proses penyaringan sesuai ketentuan aturan yang berlaku.

"Air dari PAM Waduk Darma bisa langsung diminum," ujar Pejabat Fungsional Pengendalian Kualitas Air PAM Tirta Kamuning Cabang Darma, Mirda Zulmi Akbar, Rabu 13 September 2023.

Baca Juga: Di Tengah Keluhan Kualitas Air PAM Tirta Kamuning, Ini Kata Kadinkes Kuningan

Menurutnya, produksi air PAM Tirta Kamuning dari Waduk Darma selalu diawasi setiap hari sekaligus dikasih disinfektan karena pihaknya menggunakan bahan kimia yang seharusnya dipakai untuk water treatment sehingga masyarakat tidak perlu kuatir atau menyangsikannya.

Ketika air yang mengalir ke rumah pelanggan atau warga berbau kaporit, jangan panik karena tidak berbahaya tetapi sebaliknya, hal itu menandakan bahwa air tersebut benar-benar aman tanpa perlu dimasak karena mikroba baik E Coli maupun Coliform sudah mati.

Sementara itu, pada musim kemarau yang sudah berlangsung sejak Februari 2023 lalu hingga sekarang, pihaknya melakukan distribusi air ke seluruh pelanggan sebanyak 60 liter per detik. Kecuali musim penghujan hanya sekitar 30-40 liter per detik saja.

Baca Juga: Gaji Direktur PAM Tirta Kamuning Kuningan Disinyalir Mengalahkan Gaji Pejabat, Ini Kata Ketua Pansel

Instalasi pengolahan air Waduk Darma.
Instalasi pengolahan air Waduk Darma.

Musim kemarau sangat mempengaruhi kualitas air PAM dari Waduk Darma karena pada musim tersebut air bakunya surut sehingga kotoran atau sisa pakan dari keramba ikan terbawa ke mesin pompa sehingga otomatis tersedot ke pengolahan.

Namun ketika sudah masuk pengolahan, ditreatment dengan diberi bahan kimia, diolah, diaduk dan sebagainya sampai akhirnya terkumpul di clear water hingga reservoar, air sudah dalam keadaan bersih, bagus dan tidak berbau sekaligus tidak berbahaya.

Tahapan Proses Pengolahan Air

Baca Juga: Pasti Enaklah Menjadi Direktur PAM Tirta Kamuning Kuningan tapi Bagaimana dengan Pelayanannya?

Staf Pengendalian Kualitas Air PAM Tirta Kamuning Cabang Darma, Fazri Ajrianto menambahkan bahwa awalnya, air baku dicek dulu pH-nya. Rata-rata pada musim kemarau yang diukur 8,8, kekeruhannya mendekati 10 NTU dan warnanya 70 PCU.

Air baku masuk ke bak wagulasi untuk proses penambahan bahan kimia poly aluminum chloride (PAC), lalu ke masuk 5 lokulator (pengadukan) IPA Waduk Darma secara aliran. Sesudah itu, masuk lagi ke bak sedimentasi guna proses pemisahan secara gravitasi sehingga partikel yang terbentuknya akan mengendap di bak.

Partikel yang kecil di air bersih masuk ke bak pasir untuk proses penyaringan dan diteruskan ke clear water karena ada penambahan bahan kimia disinfektan supaya air dari reservoar IPA Waduk Darma bisa didistribusikan sampai ke ujung pendistribusian warga di Kecamatan Luragung tapi tidak terkontaminasi mikro organisme.

Baca Juga: Kualitas Air PAM Tirta Kamuning Kuningan dari Waduk Darma Disinyalir Buruk dan Kadang Berbau

Hasil pemeriksaan air dari Labkesda Dinas Kesehatan Kuningan.
Hasil pemeriksaan air dari Labkesda Dinas Kesehatan Kuningan.

Berkaitan pakan dan keramba ikan di Waduk Darma, diakui Fazri Ajrianto sangat berpengaruh pada pH karena di musim kemarau cukup tinggi. Artinya pH tersebut mengandung karbondioksida yang dihasilkan mikro organisme sehingga bahan kimia yang digunakan lebih banyak untuk menurunkan pH bersangkutan. Sedangkan untuk membunuh bakteri menggunakan kaporit yang terkandung pada disinfektan.

Disinggung hasil pengecekan dari Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan (Labkesda Dinkes), Fazri menyebutkan, hasil pemeriksaan di bulan Juli, menunjukan bahwa airnya tidak berbau, warna 38. TDS 71, E Coli dan Coliformnya 0 sehingga kualitas airnya aman.

Apalagi setiap hari, pihaknya pun meneliti menggunakan peralatan yang ada karena hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 2 tahun 2023. (Iyan Irwandi/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah