Ia juga mengatakan, SNI dilakukan untuk mengikuti aturan-aturan internasional, bahkan ada aturan yang tentu berlaku di negaranya masing-masing. Atas dasar persamaan cara pandang dan konsepsi di dalam standarisasi, kata dia, tentu ada kerjasama, baik itu bilateral maupun multilateral dalam berbagai standarisasi.
Sehingga ia menilai, standarisasi nasional ini juga bisa berfungsi untuk menjamin terhadap barang ataupun jasa yang bisa diekspor ke luar negeri. Menurutnya, atas dasar kerjasama antar negara ini juga, BSN bisa memberikan dan menjadikan garansi atau jaminan terhadap produk, sehingga memenuhi standar dalam negara tersebut. Bahkan juga bisa memenuhi standar internasional jika dalam komunitas negara-negara tertentu memang sudah ada dalam ratifikasinya ataupun sudah dalam bentuk kerjasamanya.
"Jadi pentingnya standarisasi ya tentu karena keuntungan konsumen. Yang kedua karena ada paradigma baru yaitu perubahan yang sangat ekstrem di bidang marketing, di bidang pemasaran yaitu melalui pasar digital ini juga harus betul-betul berstandar. Ketika masuk dalam platform digital ya standarisasinya harus jelas, kalau tidak jelas ini akan merugikan terhadap konsumen," tutur dia.
Pihaknya juga mengatakan sedang menyusun atau melakukan revisi undang-undang perlindungan konsumen yang di dalamnya akan memasukkan unsur-unsur yang menjamin terhadap tuntutan para konsumen, salah satunya adalah semua produk yang dipasarkan, baik itu secara bahasa konvensional maupun pasar digital tentu harus berstandar Nasional Indonesia, terkecuali atau kecuali terhadap barang dan produk yang dikecualikan yang diberikan diskresi oleh negara seperti para pedagang kecil yang tentu sulit untuk mengukurnya.
"Sehingga kemudian bisa saja nanti barang-barang yang upgrade tertentu, contoh helm. Helm sekarang sudah ber SNI, kenapa harus ber SNI? Tentu supaya menjamin kalau terjadi benturan bahwa kualitas-kualitas itu bisa menjamin terhadap keamanan para penggunanya. Nah kalau tidak berstandar SNI, ini punya potensi kalau terjadi benturan maka ya bukan hanya helmnya yang retak, tapi bisa saja juga kepalanya retak. Nah oleh karenanya ini penting sehingga masyarakat pun kalau membeli barang yang ini menyangkut masalah keselamatan kesehatan harus benar- benar SNI," imbuhnya. (Iskandar)