Selain itu, dalam momen Hari Santri Nasional 2023 ini, dikatakan Kang Azis, PCNU Kabupaten Cirebon juga menghadirkan manuskrip-manuskrip karya ulama Cirebon. Melalui pameran tersebut, PCNU ingin mengajak masyarakat untuk sama-sama melihat karya ulama-ulama terdahulu dari sejumlah pondok pesantren yang ada di Cirebon.
"Jadi manuskrip-manuskrip itu merupakan karya-karya ulama terdahulu yang sampai sekarang tidak pernah diterbitkan. Tetapi kita sudah menemukan beberapa. Contoh di Pondok Pesantren Gedongan itu ada manuskrip. Kemudian di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin juga ada,"
Baca Juga: Diresmikan Bupati Majalengka, Kini Gedung Pusat Informasi Itu Jadi Tempat Aksi Vandalisme
"Jadi kepentingan kita, tentu bagaimana masyarakat tahu bahwa Cirebon sebagai Kota Santri itu memang betul-betul produktif dari sisi produktivitas literasinya. Jadi saya kira perlu juga kita tampilkan di masyarakat secara umum," ungkapnya.
Sementara itu, Yevittiana selaku perwakilan dari Galeri Warisan (GW) MAR, Malaysia mengatakan, artefak peninggalan Rasulullah itu dibagi menjadi tiga kategori. Antara lain yaitu artefak atau benda yang menjadi bagian terdekat dari tubuh Rasulullah. Salah satu contohnya adalah rambut.
"Kemudian yang kedua kita kategorikan ke dalam kategori Ka'bah. Di situ ada pondasi batu dinding Ka'bah, kemudian ada kiswah Ka'bah yang di bagian rukun yamani. Dan juga ada anak kunci Kabah jaman Utsmaniyah," kata Yevittiana.
Baca Juga: Meski Mulai Hujan, Sumur Warga di Leuweung Gede Majalengka Tetap Kering
Berikutnya, lanjut dia, pihaknya juga memiliki kiswah makam Rasulullah dan juga kunci makam Rasulullah. Pergantian kiswah makam Rasulullah itu beda dengan kiswah Ka'bah. Kiswah Ka'bah digantinya setiap tahun, sementara kiswah makam digantinya hanya mengikuti instruksi dari kerajaan.
"Kemudian, artefak-artefak yang juga akan dihadirkan dalam pameran itu adalah benda-benda yang dahulunya pernah digunakan oleh keluarga Rasulullah. Seperti tempat air minum dan beberapa benda-benda lainnya," katanya.(Ismail/KC)