"Kesannya luar biasa ya, karena ini pengalaman pertama saya mengikuti lomba pidato," ungkapnya.
Ia melamjutkan, lomba pidato tersebut sekaligus dijadikan ajang untuk belajar dan mendapatkan pengalaman untuk lebih giat dalam syiar agama Islam.
"Soal juara itu urusan belakangan, yang penting melalui kegiatan ini saya bisa lebih baik lagi," katanya.
Peserta lainnya, Lufita Amalia mengatakan, lomba pidato tersebut sekaligus dijadikan ajang untuk mengasah kepercayaan diri. Menariknya, kata perempuan kelahiran Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat ini, justru menggunakan Bahasa Cirebon saat mengikuti lomba pidato.
"Karena menurut saya Bahasa Cirebon ini lebih cocok dengan karakter saya yang memang nada bicaranya cepat. Kalau menggunakan Bahasa Indonesia justru saya merasa kesulitan," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, ia berharap bisa lebih sukses dalam menyongsong masa depan. Selain itu, ajang tersebut juga dijadikannya sebagai pengalaman untuk mengikuti event serupa.
Ia mengajak para santri untuk meneruskan perjuangan ulama terdahulu dengan lebih giat lagi dalam berdakwah.(Ismail)