Network
Tudgam sendiri merupakan organisasi seni lintas disiplin ilmu yang didirikan sejak tahun 2005 dengan fokus pada pengembangan seni melalui pendidikan, workshop, pameran, pertunjukan, penelitian dan pendokumentasian serta berusaha mengangkat komunitas-komunitas warga Kuningan yang berada di Jakarta.
Begitu pula Sarukun adalah sebuah perkumpulan beranggotakan sarjana yang berasal dari Kabupaten Kuningan. Organisasi ini memaparkan tentang bagaimana eksistensi komunitas-komunitas warga Kuningan yang berada di Jakarta, bagaimana proses alternatif niaga berkembang sekaligus siasat yang dilakukan agar bertahan hidup.
Baca Juga: Dari Kuningan Hanya Ketua DPRD yang Lemhanas beserta Para Kepala Daerah Pilihan di Indonesia
"Melalui agenda diskusi perniagaan ini diharapkan terjalin jejaring yang dapat saling mendukung guna pemajuan kebudayaan termasuk nilai-nilai ekonomi masyarakat Kabupaten Kuningan secara luas," tuturnya.
Berkaitan dengan pelaksanaan diskusi, Wawan Awonk membeberkan budaya perniagaan yang dilakukan secara turun-menurun ala masyarakat Kabupaten Kuningan tapi mampu berkontribusi terhadap pembangunan infrasutruktur warga berdasarkan hasil perniagaan tersebut.
Sedangkan Dendi Sucipto menandaskan bahwa perniagaan Kuningan telah berlangsung cukup lama tapi jaman dahulu masih menggunakan konsep barter atau tukar-menukar antar warga. Budaya tersebut dilakukan masyarakat Kabupaten Kuningan yang menghasilkan beragam tanaman sayur dan hasil bumi dengan warga pesisir pantai yang memiliki hasil laut. (Iyan Irwandi/KC) ***
Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News
