KABARCIREBON - Harga beras naik. Ibu-ibu rumah tangga di Majalengka pun mengeluh. Karena, harga beras mencapai Rp16.000 per kg dengan kualitas premium dan Rp15.000 per kg kualitas medium.
Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan yang berasal dari tengkulak telah mencapai Rp920.000 per kwintal, naik sebesar Rp50.000 dibanding dua pekan lalu.
Para pemilik penggilingan menyebutkan, saat ini di Kabupaten Majalengka sudah mendekati krisis beras dan gabah. Sehingga, perlu segera diantisipasi pemerintah.
Baca Juga: 27.489 KPPS di Majalengka Segera Dilantik
Titi dan Enan, dua ibu rumah tangga asal Majalengka, mengaku kaget saat membeli beras ke pasar tradisional. Mereka biasa membeli beras tiap hari sebanyak 1 kg. Karena, setiap hari menghabiskan hingga 1 kg untuk keluarganya.
“Beli berasnya tiap hari sekalian pulang dagang. Sekarang harga berasnya mahal,” ungkap Titi yang terpaksa membeli beras medium kualitas II dengan harga Rp 13.000 per kg.
Padahal, awalnya beras medium kualitas I hanya seharga Rp 14.000 per kg sedangkan sekarang naik Rp 1.000.
Sementara itu, sejumlah pemilik penggilingan gabah menyebutkan, sudah cukup lama banyak penggilingan yang tutup karena sulitnya mendapatkan gabah.
Yang beroprasi, hanya sebagian kecil itupun tidak secara rutin. Paling sering melakukan giling selang sehari.