Banjir Landa 11 Desa di Majalengka, Gerbang Tol Kertajati Tidak Bisa Dilalui

- 12 Februari 2024, 20:48 WIB
Seorang warga di Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka mengangkut beberapa buah jeriken kosong dan beberapa barang dari areal sawah yang ketinggian airnya mencapai seleher orang dewasa, Senin, 12 Desember 2024.*
Seorang warga di Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka mengangkut beberapa buah jeriken kosong dan beberapa barang dari areal sawah yang ketinggian airnya mencapai seleher orang dewasa, Senin, 12 Desember 2024.* /Kabar Cirebon/Foto Tati Purwati/

KABARCIREBON - Banjir melanda 11 desa di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Tercatat, seluas 658,88 hektare sawah yang baru berusia 75 hari serta ribuan rumah terendam banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah Majalengka, Senin 12 Februari 2024.

Akibat genangan banjir, Gerbang Tol Kertajati untuk sementara tidak bisa dilalui. Arus lalulintas dari arah maupun menuju Majalengka sementara dialihkan dari GT Sumberjaya sejak Minggu malam.

Hingga Senin sore, gerbang tol masih tetap dialihkan melalui Sumberjaya karena ketinggian air masih sekitar lebih dari 80 cm.

Baca Juga: Pemkab Majalengka Beri Hadiah Rp 10 Juta Untuk TPS Unik

Banjir yang melanda Kecamatan Kertajati ini akibat jebolnya tanggul Sungai Cipelang di Desa Kertawinangun dan Jagawana, Kecamatan Kertajati.

Sejumlah warga di Desa Palasah menyebutkan, banjir yang melanda wilayahnya terjadi sejak pukul 20.00 WIB. Kondisi air terus meluap hingga akhirnya membanjiri pemukiman mencapai setinggi sekitar 70 cm.

“Hujan terjadi mulai siang hari, jam delapan malam banjir datang. Tadinya, saya dan keluarga mau mengungsi karena ketinggian air mencapai lebih dari 70 cm,” ungkap Warto.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, PD DMI Imbau DKM se-Kota Cirebon Jaga Kondusifitas Masjid

Dia mengaku tak sempat menyelamatkan perabotan rumah tangganya karena banjir langsung membesar. Senada disampaikan Caska warga Desa Pakubeureum yang kiosnya berjarak sekitar 200 meter dari belokan menuju gerbang tol Kertajati terendam banjir hingga ketinggian kurang lebih 80 cm. “Banjir di saya mulainya sekitar pukul 24.00 WIB,” kata Caska.

Sedangkan Casniti dan Warsiti mengeluh karena tanaman bawang merahnya serta perkebunan mentimun juga sawah di dekat ruas jalan tol terendam banjir. Kebun mentimun rendaman air melebihi turus bambu, padahal rencananya ia akan memanen mentimun pada Senin pagi.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x