Network
KABARCIREBON - Ketegangan internal dalam tubuh KONI Kabupaten Cirebon menimbulkan ketidakpastian serius terhadap sejumlah agenda olahraga kunci.
Konflik tersebut mencuat menjelang Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) dan Pekan Olahraga Nasional (PON), yang jika tidak ditangani dengan baik, berpotensi mengganggu kelancaran pelaksanaan dua agenda besar olahraga tersebut.
Sekda Kabupaten Cirebon, H Hilmy Riva'i menyampaikan, konflik internal dalam KONI harus segera diselesaikan. Friksi dan perbedaan pendapat harus diatasi secara internal.
Baca Juga: Tekan Over Kapasitas, Puluhan warga Binaan Rutan Dipindah ke Lapas Kelas 1 Cirebon
"Saya lebih memilih penyelesaian melalui arbitrase dengan KONI Jawa Barat untuk memulai dialog kembali, demi menghindari perpecahan dalam tubuh KONI," ujarnya.
Menurut Hilmy, KONI memiliki peran utama dalam mencapai prestasi olahraga yang berkaitan dengan cabang olahraga (cabor). Dia menekankan bahwa cabor seharusnya tidak terlibat dalam konflik internal KONI, dan seharusnya dihindari dari mosi tidak percaya terhadap kondisi organisasi.
"Saya berharap para pihak dapat kembali berkomunikasi. Namun, jika ada yang ingin melibatkan cabor dalam mosi tidak percaya, hal itu tergantung pada keputusan masing-masing," ungkapnya.
Sebelumnya, resuffle sembilan pengurus KONI Kabupaten Cirebon menuai perlawanan. Mereka menyusun gerakan mosi tidak percaya sebagai respons terhadap Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dilakukan oleh Ketua KONI.
Salah satu pengurus, Jayadi, menegaskan bahwa PAW tersebut tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART), dan tidak didukung oleh surat peringatan.
