"Keduanya ejek-ejekan, dengan V menyebutkan Y sebagai anak piatu. Mungkin karena tidak terima disebut sebagai anak piatu, Y melemparkan cutter ke arah V," ujarnya.
Ia membantah adanya tindakan bullying dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut bukan merupakan tindakan bullying.
"Namun murni saling ejek, tidak ada tindakan bullying," katanya.
Ia menambahkan, setelah peristiwa tersebut, sekolah berupaya memediasi antara dua keluarga, namun orang tua V tetap meminta sekolah untuk mengeluarkan Y.
Baca Juga: Herman Khaeron Berikan Pelatihan kepada UMKM untuk Tingkatkan Kelas
"Kami sudah berupaya untuk mencari solusi, termasuk mencoba memindahkan Y ke kelas lain, supaya mereka tidak satu kelas. Tapi orang tua V tetap meminta Y untuk dikeluarkan," tuturnya.
Menurut Maman, akhirnya keluarga Y mengundurkan diri dan memilih untuk pindah sekolah.
"Akhirnya pindah ke sekolah lain per Senin kemarin. Kami terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan sekolah tersebut dan akhirnya sudah pindah," katanya.
Baca Juga: Pengurus PD DMI Kota Cirebon Masa Bakti 2024-2029 Dilantik, Ada Program Positif di Bulan Ramadan