Kiai Imam Jazuli Tokoh Nasional, Tidak Level Nyalon Bupati

- 4 April 2024, 17:58 WIB
Wakil Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Ahmad Hidayat.
Wakil Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Ahmad Hidayat. /IST /
KABARCIREBON - Pimpinan Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, K.H. Imam Jazuli dinilai  layak untuk berkiprah di tingkat nasional. 
 
Wakil Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Ahmad Hidayat mengatakan, sosok Imam Jazuli sudah sangat layak untuk berkiprah di tingkat nasional, alih- alih untuk maju di Pilkada Kabupaten Cirebon. 
 
Belakangan, Imam Jazuli didorong untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Cirebon. Ahmad Hidayat mengatakan, untuk Pilkada Kabupaten Cirebon, masih banyak tokoh di PKB yang lebih layak untuk bertarung di Pilkada. 
 
 
"Kiai Imam Jazuli sudah menjadi tokoh nasional, maka lebih layak berkiprah di tingkat nasional. Posisi bupati bukan tempat yang tepat untuk yang bersangkutan," kata Ahmad Hidayat.
 
Ahmad Hidayat menambahkan, Kiai Imam Jazuli merupakan tokoh nasional dan bukan tokoh lokal skala Kabupaten Cirebon. Menurutnya, hal tersebut terbukti dari beberapa pejabat publik, baik tingkat daerah maupun tingkat nasional yang meminta wejangan dari Imam Jazuli.
 
"Jadi saya rasa bukan maqomnya beliau di kepala daerah, karena Kiai Imam itu tokoh nasional," ujarnya. 
 
 
Menurut Dayat, sejumlah tokoh yang pernah berkunjung ke Ponpes Bina Insan Mulia milik Imam Jazuli di antaranya, Bupati Cirebon, Wakil Bupati Cirebon, Ketua DPRD, Kapolresta bahkan beberapa menteri.
 
“Para menteri seperti Menteri Tenaga Kerja, bahkan Ketua Umum DPP PKB (Muhaimin Iskandar) pun pernah berkunjung ke rumah Kiai Imam Jazuli. Banyak tokoh nasional yang meminta arahan dari beliau, untuk itu perjuangan beliau tidak hanya di Cirebon saja. Namun untuk PKB secara nasional lewat gerakan warga NU kultural wajib pilih PKB,” katanya.
 
Dayat mengatakan, saat ini Imam Jazuli fokus menjadi guru ngaji di Ponpes yang dikembangkannya selama ini. Bahkan berdasarkan informasi yang diterimanya, Imam Jazuli tidak tertarik menjadi calon Bupati Cirebon.
 
 
“Informasi yang saya dapat beliau tidak tertarik menjadi Bupati Cirebon, namun siapapun calon bupati yang mendapat rekomendasi PKB, akan dibantu untuk memenangkan Pilkada. Untuk itu kami mengundang kiai NU, aktivis NU, aktivis PKB, yang merasa  pantas dan layak menjadi calon bupati mendaftar diri lewat PKB,” katanya.
 
Dayat mengajak semua warga NU bahu membahu menangkan Pilkada 2024 khususnya di Kabupaten Cirebon.
 
“Sudah saatnya PKB yang notabene partai santri memiliki bupati. Jika PKB memiliki Bupati sendiri maka perubahan di Cirebon bisa segera terwujud. Insyaallah kalau bupatinya dari PKB, tidak ada lagi cerita jalan berlubang, tidak ada lagi cerita banjir, tidak lagi menjadi daerah termiskin kelima di Jawa Barat," tuturnya. 
 
 
Dayat mengatakan, masih banyak tokoh lokal yang pantas dan layak menjadi bupati Cirebon seperti KH Azis Hakim Syaerozi (Ketua PCNU), Waswin Janata (Sekretaris DPC PKB), Hasan Basori (Sekretaris Dewan Syuro PKB) dan Muhamad Lutfi (Ketua DPRD kabupaten Cirebon).
 
"Tidak perlu Kiai Imam turun langsung jadi calon bupati, kiai Imam tokoh nasional. Pernah suatu hari saya menyaksikan Cak Imin dan Gus Jazilul Fawaid meminta saran Kiai Imam untuk menaikkan suara PKB nasional, saat Kiai Imam memberikan saran, Cak Imin serius sekali mendengarkan dan beberapa kali mencatat saran Kiai Imam tersebut," imbuhnya.(Iskandar)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x