Dukungan kepada M Abdullah Syukri untuk Maju di Pilbup Cirebon Makin Kencang

- 8 April 2024, 11:37 WIB
Muhammad Abdullah Syukri.
Muhammad Abdullah Syukri. /IST /

KABARCIREBON - Nama Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Muhammad Abdullah Syukri, semakin kencang disebut- sebut akan maju dalam Pilkada Kabupaten Cirebon. 

Bahkan, beberapa sumber informasi dari internal DPP PKB dan DPW PKB Jawa Barat, menyebutkan bahwa mereka semakin intensif menggodok nama Muhammad Abdullah Syukri atau Gus Abe untuk dimajukan menjadi calon Bupati Kabupaten Cirebon dari Partai Kebangkitan Bangsa. Hal ini dikuatkan oleh kader muda NU yang juga orang dekat Gus Abe, Alvayn Zaen atau biasa disapa akrab Gaga.

"Ada beberapa pertimbangan mendasar dan substansial yang melatarbelakanginya," kata Gaga.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Warung Sate yang Enak di Kabupaten Bojonegoro, Silakan Coba Sate Pak Pri dan Sate Bu Marpani

Gaga mengatakan, beberapa pertimbangan mendasar antara lain Gus Abe berpotensi untuk menyatukan kekuatan DPC PKB Kabupaten Cirebon dan PCNU Kabupaten Cirebon. Menurutnya, hal ini wajar menjadi pertimbangan besar, karena selama beberapa kali kontestasi Pilkada, dua kekuatan tersebut acapkali berseberangan. 

"Tapi kali ini berpotensi menyatu. Gus Abe memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar dan Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda. Di satu sisi ia adalah putera dari KH Hasanuddin Kriyani (Rois Syuriah PCNU Kab Cirebon 2006-2011) sekaligus menantu dari KH Wawan Arwani Amin Siroj (Rois Syuriah PCNU Kab. Cirebon 2017-2022 dan 2022-2027)," kata Gaga yang juga merupakan putra dari Almarhum Zaenal Arifin Waud, mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon. 

Gaga juga mengatakan, alasan kedua adalah potensi bersatunya mayoritas pesantren di Kabupaten Cirebon. Gaga menilai, disadari atau tidak, kekuatan hijau di Kabupaten Cirebon adalah kekuatan signifikan dalam percaturan politik, namun selama ini sulit untuk diorkestrasi. Gus Abe sendiri diketahui merupakan putera dari KH Hasanuddin Kriyani, salah satu Kiai Sepuh dari Buntet Pesantren. Dari Garis Ibu merupakan putera dari Ny Hj Eni Khunaeniyah Fathoni, cucu dari KH Amin Sepuh Pesantren Babakan Ciwaringin.

Baca Juga: Partai Demokrat Kabupaten Cirebon Beri Santunan kepada Puluhan Anak Yatim

"Dua Pesantren tersebut dapat menjadi sumbu konsolidasi jaringan pesantren yang masih berkaitan keluarga dan sanad keilmuan, Buntet di Cirebon Timur dan Babakan Ciwaringin di Cirebon Barat. Hampir bisa dipastikan, jika melihat fakta tersebut, Gus Abe akan sangat mudah mendapatkan dukungan dari para Kiai se Kabupaten Cirebon," tuturnya. 

Gaga menambahkan, pertimbangan ketiga adalah adanya tren kepemimpinan anak muda. Ia menlai, saat ini banyak kepala daerah dari kalangan anak muda seperti Bupati Kendal Dico M Ganinduto (33 tahun), Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (32 tahun), Bupati Trenggalek Nur Arifin (33 tahun), Wali Kota Solo sekaligus Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka (36 tahun) dan tercatat ada 42 Kepala Daerah lainnya yang berusia 40 tahun ke bawah.

Menurutnya, gairah pembangunan daerah yang dipimpin anak muda memiliki energi tersendiri dan memunculkan kekuatan kreatifitas dan inovasi yang besar. Gus Abe kini berusia 32 tahun dan tidak memiliki catatan politik negatif di Kabupaten Cirebon. Gus Abe sendiri masuk dalam kategori pemimpin muda potensial, karena pengalaman panjang dalam dunia kepemimpinan muda. Kini ia adalah Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) yang merupakan salah satu basis organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan terbesar di Indonesia. Beberapa nama besar yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB PMII diantaranya adalah Surya Dharma Ali, Muhaimin Iskandar, Nusron Wahid, Aminuddin Ma'ruf dan lainnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Cirebon Buka Puasa Bersama Pangdam III Siliwangi

Gus Abe juga merupakan satu dari empat pemimpin muda yang mewakili Indonesia pada gelaran G20 2022 yang lalu. Rekognisi internasional ini membuktikan bahwa dirinya memiliki kualitas tersendiri dalam memimpin. Hal tersebut ditunjang dengan catatan akademiknya yang cemerlang, ia adalah lulusan terbaik dari Prodi Ilmu Politik Universitas Brawijaya dan melanjutkan pendidikan master di Departemen Ilmu Politik University of Duisburg-Essen Jerman.

Tak kalah penting dalam dunia politik adalah pertimbangan logistik sebagai syarat political cost. Gus Abe diyakini siap secara mandiri dalam mempersiapkan hal tersebut. Ditambah dukungan dari keluarga besar dan jaringan nasional yang dimilikinya. Ini akan melengkapi pra syarat sebagai seorang calon bupati yang seringkali terbentur urusan pembiayaan politik yang cukup besar.(Fanny)

 

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah