Network
KABARCIREBON - Jelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah harga daging dan cabe merah di pasar tradisional di Majalengka melonjak tajam, kenaikan harga untuk beberapa komoditas rata- rata mencapai Rp20.000 per kg.
Pada H – 2 lebaran harga daging ayam kampung dan daging sapi serta daging kambing di pasar tradisional di Majalengka alami kenaikan cukup signifikan rata – rata Rp 20.000 per kg.
Harga daging ayam kampung di pasar Majalengka yang semula hanya Rp 80.000 per kg kini menjadi Rp100.000 per kg, daging sapi yang semula Rp150.000 pr kg naik menjadi Rp170.000 per kg serta daging kambing menjadi Rp180.000 per kg. Untuk daging ayam ras harga menjadi Rp50.000 per kg.
Baca Juga: Di Rest Area KM 228 Tol Kanci - Pejagan, Charly Van Houtten Hibur Para Pemudik
Cabe merah beauty naik Rp20.000 per kg menjadi Rp100.000 per kg, cabe merah keriting seharga Rp80.000 per kg, cabe rawit merah juga menjadi Rp80.000 per kg, kenaikannya rata – rata sebesar Rp20.000 per kg.
Harga bawang merah naik Rp18.000 per kg atau menjadi Rp50.000 per kg, tomat juga melonjak mencapai harga Rp40.000 per kg, mentimun naik Rp2.000 menjadi Rp10.000 per kg.
Untuk komoditas ikan air tawar seperti ikan mas, dan nila harganya mencapai Rp40.000 per kg sedangkan ikan lele Rp32.000 per kg.
Baca Juga: Pastikan Arus Mudik Lancar, Forkopimda Kabupaten Cirebon Lakukan Monitoring Ke Sejumlah Pos Pam
Pedagang daging ayam Mimin mengatakan, kenaikan harga mulai terjadi, Senin, 8 April 2024. Kondisi ini biasa terjadi menjelang lebaran.
Pada saat lebaran tahun lalu harga daging ayam ras berada di posisi Rp50.000 per kg dan ayam kampung Rp100.000, hanya kenaikan harga sebesar itu baru terjadi pada H – 1 lebaran.
Pedagang daging sapi dan kambing Dudun dan Mamat tidak bersedia meprediksi apakah harga daging masih akan tetap hingga H – 1 lebaran ataukah akan terjadi kenaikan lagi.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sediakan Layanan 3 Titik SPBU Modular di Wilayah Cirebon
“Tidak bisa diprediksi mungkin saja besok juga naik lagi,” katanya.
Yayah pedagang daging lainnya juga tidak bersedia menerima uang titipan pembelian daging untuk H–1, alasannya kemungkinan harga akan naik lagi.
Pengelola pasar Sindangkasih Supriadi membenarkan terjadinya lonjaan harga daging dan cabe merah.
