KABARCIREBON - Harga beras yang cukup tinggi berdampak besar terhadap penyumbang inflasi di Kabupaten Majalengka selain tingginya harga sejumlah komoditas lain yang juga menyumpang angka inflasi dari bulan ke bulan.
Menurut keterangan Kepala BPS Kabupaten Majalengka, Joni Kasmuri, berdasarkan data yang dimilikinya, andil beras pada periode Februari 2024 mencapai 0,4281 %.
Sedangkan inflasi bulan ke bulan atau month to month (m-to-m) pada Februari 2024 mencapai 0,39 persen.
Baca Juga: Ditemui Tim Ops NCS Polri, KH Nasaruddin Umar: Masjid Istiqlal Jadi Jembatan Pemersatu Bangsa
Komoditas lain selain beras yang menjadi penyumbang inflasi adalah daging ayam ras sebesar 0,0429 %, minyak goreng sebesar 0,0187 %, telur ayam ras 0,0085 %, dan cabai merah sebesar 0,0069 %.
Walaupun angka inflasi di Kabupaten Majalengka terbilang tinggi, namun ternyata Indeks Harga Konsumen (IHK) inflasi m-to-m Kabupaten Majalengka pada Februari 2024 berada di peringkat kelima di Jawa Barat.
Berdasarkan perhitungannya ada lima komoditas yang menjdai menyumbang deflasi, yaitu bawang merah sebesar 0,0593 %, tomat sebesar 0,0291 %, cabai rawit sebesar 0,0176 %, buah semangka 0,0173 %, dan kubis sebesar 0,0141 %.
Sedangkan inflasi tahun ke tahun atau year on year (y-on-y) Kabupaten Majalengka pada Februari 2024 terhadap Februari 2023 mencapai 3,05 persen dengan IHK (Indek Harga Komoditas) sebesar 106,01.
Menurut Joni, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.