Jalur dalam Kota Cirebon yang dilalui perlintasan kereta api ada empat titik. Pertama, Jalan RA Kartini, tidak jauh dari Masjid At-Takwa dan dekat dengan Stasiun Kejaksan atau Stasiun Cirebon. Jalan RA Kartini merupakan jalan utama di Kota Cirebon dan perlintasan kereta api di jalur ini sangat padat.
Kedua, di Jalan Krucuk, masih satu lintasan track dengan Jalan Kartini juga dekat dengan Stasiun Cirebon. Ketiga Jalan Tentara Pelajar dekat dengan Stasiun Prujakan. Dan keempat, perlintasan di Jalan Lawang Gada dekat Stasiun Prujakan.
Pada perlintasan kereta api Jalan Lawanggada, ini lebih krodit ketimbang perlintasan lainnya. Karena, di sini terdapat dua perlintasan yang jarak keduanya berdeketan. Jalur ini pun bisa dikatakan super krodit.
Sehingga, saat anda melintasi jalur ini harus ektra hati-hati. Lolos dari lintasa KA pertama, anda masuk pada lintasa KA kedua. Maka, ketika alarm berbunyi tanda akan ada kereta api mau lewat, sebaiknya jangan mendahului, patuhi alaram tersebut.
Baca Juga: Partai Demokrat Kabupaten Cirebon Buka Penjaringan Bacabup untuk Pilkada
Polres Cirebon Kota sendiri berupaya maksimal mencegah kepadatan arus lalulintas dengan melakukan rekayasa lalulintas. Ada berbagai upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan.
Upaya itu seperti memberlakukan buka tutup jalur, lalu menutup jalur-jalur yang dapat menimbulkan krodit pada arus lalulintas. Kemudian, mengerahkan petugas pengatur lalulintas di titik-titik yang krodit.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto kepada wartawan menjelaskan, pihaknya menerjunkan 428 personel dan menyiapkan 16 posko terdiri dari 1 posko utama di Mako Polres Cirebon Kota. Lalu, 1 posko terpadu di GTS, 7 posko pengamanan, 3 posko pelayanan dan 4 posko gatur.***