Cegah Stunting Pemkab Kuningan Gelar “Semarak 3G”

- 1 Juni 2024, 06:00 WIB
Pj Bupati Kuningan, H Raden Iip Hidayat (ketiga kiri), secarasimbolis menyerahkan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita stunting dalam rangka   menggerak   G3.
Pj Bupati Kuningan, H Raden Iip Hidayat (ketiga kiri), secarasimbolis menyerahkan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita stunting dalam rangka menggerak G3. /Emsul/KC/

KABARCIREBON - Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting (balita gagal tumbuh) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan melalui Dinas Perikanan Dan Peternakan menggelar “Semarak 3G” berlangsung di Desa Buniasih Kecamatan Maleber, Kamis 30 Mei 2024.

Adapun semarak 3G itu merupakan akronim dari Gerakan Minum Susu (Gerimis), Gerakan Makan Telur (Gematel) dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang di fokuskan bagi balita stunting dan ibu hamil di lokus intervensi stunting Kabupaten Kuningan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula kantor Desa Buniasih, Kecamatan Maleber.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati, Iip Hidajat, didamping Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Kiuningan, Wawan Setiawan, Kabid Perikanan dan Peternakan, Deny Rianto beserta pejabat lainnya “Kegiatan tersebut diwujudkan dalam bentuk pemberian makanan tambahan sumber protein berupa ikan segar/sarden, olahan ikan, susu dan telur.

Baca Juga: Kuningan Kembali Raih ke-10 Kalinya Penghargaan WTP tapi Ada Beberapa Catatan dari BPK, Apa Sajakah?

Sasaran kegiatan ini mencapai total 680 orang, yang tersebar di 14 Desa dan 4 Kecamatan lokus stunting Kabupaten Kuningan tahun 2024. Rinciannya adalah 490 balita stunting, 171 ibu hamil, 8 Ibu pasca persalinan dan 11 orang calon pengantin, dengan pemberian masing-masing Susu UHT, telur konsumsi, Ikan segar, Ikan kaleng dan olahan ikan,”ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peterakan Kab. Kuningan, Wawan Setiawan.

Berkaitan dengan hal itu, Pj Bupati H Iip Hidayat, berharap kegiatan seperti ini harus terus dilakukan diberbagai lokus Stunting Kabupaten Kuningan. Hal itu mengingat angka stunting di Kuningan mengalami kenaikan. Berdasarkan data menurut E-PPGM per tanggal 1 April 2024 menunjukkan ada 6.115 Balita Stunting dari total 68.408 balita yang diukur tinggi badannya.

Ini berarti Prevalensinya naik menjadi 8,9 persen. Untuk itu saya fokuskan stunting sebagai permasalahan yang harus dulu di kejar tahun ini karena menyangkut mempersiapkan generasi emas di masa depan. “Untuk itu Pemda Kuningan menggaet pimpinan BUMN/BUMD dan swasta untuk memberikan CSR secara khusus untuk keperluan stunting terlebih dahulu.

Baca Juga: Unisa Kuningan Lakukan Kerja Sama Penanggulangan Bencana dengan BPBD

Dalam hal pencegahan stunting, masyarakat juga diharapkan ikut berperan aktif salah satunya sebagai pembudidaya Ikan secara mandiri. Hal ini dimaksudkan dalam rangka menjaga ketersediaan pangan hewani sebagai salah satu sumber protein, demi menjamin keamanan dan ketersediaan makanan berprotein, serta sebagai salah satu upaya pemulihan perekonomian masyarakat,” ungkap Iip.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah