Baca Juga: Mengenal Sosok Ketua IPSI Kuningan yang Baru, Ini Program Kerjanya yang Tidak Muluk-Muluk
Satori juga mengingatkan para generasi muda Majalengka agar memilih guru yang kompeten dalam belajar ilmu agama maupun ilmu umum. Ini diharapkan agar tidak salah arah dan terhindar dari kelompok radikal. Sebab orang yang terpapar paham intoleran diakibatkan mereka kurang pemahaman tentang ilmu agama dan ilmu bernegara.
Senada dengan lainnya, Kasat Intelkam Polres Majalengka, AKP Agus Romi, menegaskan bahwa semua pihak harus turun tangan menangani fenomena geng motor yang pelakunya rata-rata adalah pelajar SMP dan SMA. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menitikberatkan penanganan geng motor hanya kepada kepolisian.
"Polisi tidak bisa menangani geng motor sendirian karena memerlukan peran seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, untuk mengawasi anak-anaknya. Jika dibiarkan, maka generasi muda yang akan mengisi Indonesia Emas 2045 tidak akan terselamatkan," tutupnya. *** .