Saat sekarang ini ada maskapai yang telah melakukan survai untuk membuka rute Kertajati – Surabaya seperti yang pernah dilakukan sebelum pandemi dulu
VP of Commercial & Technical PT BIJB Ari Widodo beberapa waktu lalu mengungkapkan, potensi penerbangan umrah dari Kertajatipun belum maksimal baru sebesar 1,5 persenan dari potensi jemaah umrah yang ada di Jawa Barat. Biro perjalanan umrah lebih banyak yang memilih penerbangan dari bandara lain padahal Bandara Kertajati cukup potensial.
Untuk memaksimalkan potensi hal tersebut butuh kebijakan pemerintah untuk melakukan pengaturan umrah. Ini bisa dlakukan melalui cluster ada pembagian wilayah penerbangan misalnya ada yang melalui Cengkareng, Kertajati ata Makasar.
“Kami harap ada kebijakan pembagian melalui cluster, penerbangan ini dibagi ada yang lewat Cengkareng, Kertajati, Makasar. Ada semacam cluster,” ungkap Ari yang berharap kedepan bandara Kertajati bisa beroperasi secara maksimal.
Menurutnya, untuk shuttle sendiri ini sudah ada untuk berbagai jurusan terutama Bandung menuju Kertakati yang kesemuanya melintasi ruas Tol sehingga perjalanan bisa lebih cepat, Purwakarta – Kertajati, Indramayu, Cirebon, Tasiklamala dan semua wilayah kota di Jawa Barat.(Tati/KC).***