KABARCIREBON - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan terus mencari cara agar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka tetap eksis, tetap bertahan dan bahkan bisa maju dengan melakukan penerbangan komersial ke berbagai wilayah di Indonesia juga Luar Neger
Menurut Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, kunci dari sebuah bandara ini adalah adanya aktifitas penerbangan termasuk fasilitas kargo.
Evaluasi Penerbangan Haji
![Ilustrasi Penerbangan Haji](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/02/25/3650494545.jpg)
Menurut Bey, kini pihaknya tengah mencari rute-rute baru selain yang sudah ada dengan jumlah penumpang yang banyak agar tingkat keterisian penumpang pesawat juga lebih banyak. Dengan begitu maskapai akan diuntungkan demikian juga dengan bandara itu sendiri.
Bandara Kertajati juga akan diusahakan sebagai bandara umrah yang akan menerbangkan jemaah umrah tidak hanya untuk wilayah Jawa Barat melainkan juga menjadi bandara umrah nasional.
Diketahui rute penerbangan yang sudah berlangsung selama ini adalah Kertajati – Denpasar dan sebaliknya dengan menggunakan maskapai Super Air Zet dua kali penerbangan, City Link dan Air Asia masing – masing satu kali penerbangan.
Baca Juga: UGJ Cirebon Terima Kunjungan Delegasi dari University of Poitiers Prancis
Penerbangan lainnya adalah rute Bakikapapan sebanyak dua kali penerbangan dengan maskapai City Link dan Super Air Zet. Rute Kualanamu satu kali penerbangan dengan menggunakan Super Air Zet serta tujuan Kualalumpur, Malaysia dengan maskapai Malaysia Air Lines dan Air Asia yang melakukan penerbangan empat kali dalam seminggu, yakni hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
Semula penerbangan dari dan menuju Bandara Kertajati direncanakan 7 rute dengan tujuan Banjarmasin, Batam dan Palembang namun yang saat ini terealisasi baru empat rute saja.
Saat sekarang ini ada maskapai yang telah melakukan survai untuk membuka rute Kertajati – Surabaya seperti yang pernah dilakukan sebelum pandemi dulu
VP of Commercial & Technical PT BIJB Ari Widodo beberapa waktu lalu mengungkapkan, potensi penerbangan umrah dari Kertajatipun belum maksimal baru sebesar 1,5 persenan dari potensi jemaah umrah yang ada di Jawa Barat. Biro perjalanan umrah lebih banyak yang memilih penerbangan dari bandara lain padahal Bandara Kertajati cukup potensial.
Untuk memaksimalkan potensi hal tersebut butuh kebijakan pemerintah untuk melakukan pengaturan umrah. Ini bisa dlakukan melalui cluster ada pembagian wilayah penerbangan misalnya ada yang melalui Cengkareng, Kertajati ata Makasar.
“Kami harap ada kebijakan pembagian melalui cluster, penerbangan ini dibagi ada yang lewat Cengkareng, Kertajati, Makasar. Ada semacam cluster,” ungkap Ari yang berharap kedepan bandara Kertajati bisa beroperasi secara maksimal.
Menurutnya, untuk shuttle sendiri ini sudah ada untuk berbagai jurusan terutama Bandung menuju Kertakati yang kesemuanya melintasi ruas Tol sehingga perjalanan bisa lebih cepat, Purwakarta – Kertajati, Indramayu, Cirebon, Tasiklamala dan semua wilayah kota di Jawa Barat.(Tati/KC).***