Pabrik Gula di Jatitujuh Kabupaten Majalengka Ini Optimistis Target Produksi 425.000 Ton Gula Bakalan Tercapai

31 Mei 2023, 06:18 WIB
Panen tebu di Majalengka /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Pabrik Gula (PG) Jatitujuh Kabupaten Majalengka pada tahun ini menargetkan produksi gula sebanyak 425.000 ton, dengan rata-rata rendemen mencapai 7.5 persen. Diperkirakan target tersebut bisa dicapai, karena didukung kondisi tanaman tebu yang bagus serta masa panen terjadi pada musim kemarau.

General Manager PG Gula Jatitujuh, M Wisri Mustofa mengungkapkan, pada tahun ini jumlah areal perkebunan tebu kemitraan mencapai seluas 7.500 hektare dengan jumlah petani sebanyak 4.000 orang. Sehingga target produksi gula sebanyak 425.000 ton dengan rata-rata rendemen 7.5 diharapkan bisa dicapai.

“Selain melakukan penanaman tebu milik sendiri, PG Jatitujuh juga sudah beberapa tahun terakhir mengembangkan sistem kemitraan dengan petani di desa-desa sekitar pabrik,”katanya.

Baca Juga: Penanganan Kebakaran di Kuningan Masih Menggunakan Metode Manual dengan Pengerahan Massa

Menurutnya, kemitraan ini dibangun agar petani setempat bisa bekerjasama dan PG bisa mengembangkan pemberdayaan kepada petani. Agar petani bisa lebih sejahtera dari perkebunan tebu yang mereka tanam sendiri di lahan HGU, dengan modal yang dibantu pihak perusahaan.

Ia menyebutkan, pabrik gula akan memulai masa giling terhitung pada awal Juni 2023, dengan masa giling selama 148 hari atau akan berlangsung hingga Oktober 2023. Setelah itu mesin beristirahat, sekaligus untuk masa pemeliharaan.

“Kami prediksi rendemen bisa bagus, karena cuaca dan jenis tebu yang ditanam juga bagus. Begitu pula dengan target giling akan lebih tepat waktu, karena panen terjadi di musim kemarau sehingga tidak ada kendala angkutan,” tuturnya.

Baca Juga: Update Jadwal SIM Keliling di Kabupaten Indramayu Mei-Juni 2023, Lengkap dengan Tarif dan Persyaratannya

Kepala Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Ki Bagus Wardilah menyampaikan, di wilayahnya terdapat 199 petani tebu yang tergabung pada petani tebu kemitraan PG Jatitujuh, dengan  total luas lahan mencapai 3.000 hektare.

Menurutnya, petani tebu kemitraan cukup mendukung perekonomian masyarakat. Karena petani yang tidak memiliki lahan tebut dan tidak memiliki modal tanam, bisa turut serta menanam tebu seperti petani lainnya. Sehingga petani tinggal menyediakan tenaga, untuk proses tanam serta pemeliharaan tebu hingga masa panen.

“Bertani tebu lebih menguntungkan, apalagi tidak terjadi serangan tikus. Karena pasarnya lebih jelas dengan tebu langsung dibeli oleh pabrik gula,” katanya.

Baca Juga: Update Jadwal SIM Keliling di Kota Cirebon Mei-Juni 2023, Lengkap dengan Tarif dan Persyaratannya

Ketua Kelompok Tani Tebu Kemitraan, Rawi saat tradisi tebang tebu pengantin berharap, suasana bisa tetap aman agar petani bisa nyaman saat bertani tebu, dengan tidak ada gangguan dari pihak manapun.

“Petani butuh keamanan dan ketentraman saat bertani,” ujarnya.

Rasa optimisme tingginya rendemen gula di musim panen tahun ini juga disampaikan anggota Petani Tebu Rakyat Intensifikasi, Suparman. Mengingat kondisi tanaman yang bagus, nyaris tanpa serangan hama ditambah cuaca yang panas.

Baca Juga: Updata Jadwal SIM Keliling di Kabupaten Majalengka Mei-Juni 2023, Lengkap dengan Tarif dan Persyaratannya

Kemudian masa panen tebupun akan lebh cepat. Karena armada pengangkut tebu bisa sampai ke perkebunan tanpa terkendala jalan berlumpur.

“Yang kami harapkan sekarang harga lelang bisa lebih baik, serta antrean giling lebih cepat,” ucapnya.(Tati/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler