Observasi UMKM Siwang, Mahasiswa UGJ Terkejut Pangsa Pasarnya Tembus Luar Negeri

- 26 Januari 2023, 17:16 WIB
Kelompok Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon melakukan observasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terasi bawang.*
Kelompok Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon melakukan observasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terasi bawang.* /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Kelompok Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon melakukan observasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terasi bawang.

Observasi dilakukan mahasiswa semester 1 yakni Rizky Maulana, Muhamad Dias Putra Pratama, Nadia Meiswa Nur’aulia, Muhammad Ariyanto.

Lalu, Lili Rizki, Bestari Ayuningtyas, Dela Liani, Siti Khairiyyah, Mayla Azahra dan Fifi Firdayanti dengan dosen pengampu Siska Ernawati Fatimah, SE., MM., CMA.

Baca Juga: OJK Tuntaskan Sebanyak 99 Kasus Jasa Keuangan: Dari 78nya Perkara Kasus Perbankan

Perwakilan mahasiswa, Siti Khairiyyah kepada Kabar Cirebon, Kamis, 26 Januari 2023 mengungkapkan, kelompoknya tertarik melakukan observasi usaha terasi bawang (siwang) karena pangsa pasarnya tembus ke luar negeri.

"Salah satu UMKM unggulan di Cirebon adalah terasi bawang. Kami tertarik untuk melakukan penelitian. Sebab, siwang merupakan makanan tradisional yang kini menjadi industri rumahan. Dan yang membuat kami terkejut, siwang laku hingga ke pasar luar negeri," kata Siti Khairiyyah.

Dalam melakukan observasi, Siti Khairiyyah dan kelompok berkunjung ke rumah industri siwang milik Ibu Nurhayati di Desa Patapan, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: Lebih dari 4.000 Pengurus RT/RW di Cirebon Sumaringah Mendapat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung proses produksi siwang hingga mewawancarai Ibu Nurhayati.

"Ibu Nurhayati menyediakan siwang dengan beragam varian. Ada siwang original, original pedas, tanpa terasi, ikan teri dan juga rebon," tutur Siti Khairiyyah.

Dalam memproduksi siwang, lanjut Siti Khairiyyah bahan utama yang dipakai yakni bawang merah, bawang putih, kemiri, terasi, dan juga bumbu penyedap lainnya.

Baca Juga: Modal Rp 1,5 Juta, Kini Untung Puluhan Juta Rupiah, Dua Ibu di Cirebon Jadi Nasabah Inspiratif BTPN Syariah

Bahan utama tersebut yang digunakan dengan memperhatikan kualitas bahan dan kesegaran bahan yang langsung diperoleh dari petani lokal.

"Yang menarik, produksi siwang itu tanpa menggunakan bahan pengawet. Meskipun masih diproduksi secara rumahan dan menggunakan alat tradisional, namun kemasan produksi siwang sudah menggunakan kemasan modern," ujar Siti Khairiyyah yang dibenarkan teman kelompoknya.

Kemasan produksi siwang dikemas secara modern untuk menjaga kualitas produk. Selain itu, juga mudah dikenali oleh konsumen. Sehingga, produksi siwang mulai dilirik oleh konsumen lokal maupun internasional.

Baca Juga: Manfaatkan Momen Imlek 2023, Perajin Klotokan Cirebon Raup Untung Puluhan Juta Rupiah

"Produksi siwang Ibu Nurhayati menggunakan sistem reseller untuk
mendongkrak penjualan serta memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut," katanya.

Menurut Siti Khairiyyah, apa yang dilakukan Ibu Nurhayati bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya.

"Dan membeli produk UMKM sama artinya kita ikut berpartisipasi mendorong UMKM untuk lebih maju," tambahnya.***

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x