Kepala Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Ki Bagus Wardilah menyampaikan, di wilayahnya terdapat 199 petani tebu yang tergabung pada petani tebu kemitraan PG Jatitujuh, dengan total luas lahan mencapai 3.000 hektare.
Menurutnya, petani tebu kemitraan cukup mendukung perekonomian masyarakat. Karena petani yang tidak memiliki lahan tebut dan tidak memiliki modal tanam, bisa turut serta menanam tebu seperti petani lainnya. Sehingga petani tinggal menyediakan tenaga, untuk proses tanam serta pemeliharaan tebu hingga masa panen.
“Bertani tebu lebih menguntungkan, apalagi tidak terjadi serangan tikus. Karena pasarnya lebih jelas dengan tebu langsung dibeli oleh pabrik gula,” katanya.
Baca Juga: Update Jadwal SIM Keliling di Kota Cirebon Mei-Juni 2023, Lengkap dengan Tarif dan Persyaratannya
Ketua Kelompok Tani Tebu Kemitraan, Rawi saat tradisi tebang tebu pengantin berharap, suasana bisa tetap aman agar petani bisa nyaman saat bertani tebu, dengan tidak ada gangguan dari pihak manapun.
“Petani butuh keamanan dan ketentraman saat bertani,” ujarnya.
Rasa optimisme tingginya rendemen gula di musim panen tahun ini juga disampaikan anggota Petani Tebu Rakyat Intensifikasi, Suparman. Mengingat kondisi tanaman yang bagus, nyaris tanpa serangan hama ditambah cuaca yang panas.