PLN Luncurkan Laporan TCFD Pertama untuk Mendukung Transisi Energi Rendah Karbon

- 18 September 2023, 12:17 WIB
PLN Luncurkan Laporan TCFD Pertama untuk Mendukung Transisi Energi Rendah Karbon
PLN Luncurkan Laporan TCFD Pertama untuk Mendukung Transisi Energi Rendah Karbon /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON -  PT PLN (Persero) meluncurkan laporan pertama bertajuk Task Force on Climate-Related Financial Discolosures (TCFD).

TCFD merupakan laporan berisikan informasi penting mengenai tata kelola, strategi hingga manajemen resiko yang berkaitan erat dengan dampak perubahan iklam terhadap bisnis PLN.

Laporan ini juga mencakup roadmap dan strategi PLN dalam mencapai net zero emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Baca Juga: Dua Kelompok Warga yang Diduga Antar Pendukung Calon Kepala Desa di Kabupaten Cirebon Terlibat Tawuran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN beekomitmen penuh mewujudkan visi Pemerintah Indonesia mengurangi emiai gas rumah kaca (GRK).

Melaluu laporan TCFD ini PLN ingin meningkatkan tramsparansi dan akuntablitas pengelolaan resiko dan identifikasi peluang berkaitan dengan perubahan iklim

“Kami berkeyakinan akan mencapai NZE pada sektor listrik pada tahun 2060. Secara rinci kami telah merancang tahapan transisi energi yang komprehensif serta membuka peluang kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Darmawan dalam keterangannya kepada Kabar-Cirebon.com pada Senin, 18 September 2023.

Baca Juga: Mengenal Karaifan Lokal Desa Wisata Budaya Nunuk, Sepertinya Tak Beda Jauh dengan Budaya Suku Sasak Lombok

Dalam menjalankan transisi energi, PLN telah melakukan studi terkait kerentanan transisi energi menggunakan dua skenario iklim, yaitu Representative Concentration Pathway (RCP) 4.5 dan RCP 8.5, yang memaparkan dampaknya terhadap permintaan listrik.

Selain ketersediaan air pembangkit listrik tenaga air (PLTA), efisiensi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), serta kinerja panel surya photovoltaik (PV).

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), emisi GRK ditargetkan menurun sebesar 98 juta ton CO₂e pada tahun 2030 dibandingkan dengan skenario Business as Usual Sejalan dengan itu, intensitas emisi GRK juga ditargetkan menurun hingga 15,7%.

Baca Juga: Revitalisasi Pasar Karangsembung di Kab.Cirebon Siap Dimulai: Februari 2024, Revitalisasi Ditarget Rampung

"Untuk memantau _progress_ transisi energi, PLN menggunakan beberapa metrik parameter seperti tingkat emisi gas rumah kaca, kontribusi energi bersih dari sumber energi baru terbarukan (EBT) dan keandalan infrastruktur kelistrikan," tambahnya.

Menurut Darmawan, pengelolaan risiko terkait iklim bukanlah hal baru bagi PLN. Pada tahun 2012, PLN telah menerbitkan pedoman asesmen risk rating pembangkit untuk memetakan risiko-risiko fisik yang ada pada pembangkit-pembangkit PLN. Risiko iklim merupakan salah satu parameter yang diperhitungkan dalam penentuan risk rating pembangkit.

PLN kemudian memperluas cakupan aset yang dipantau  dengan menerbitkan pedoman asesmen  risk rating gardu induk di 2023.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x