KABARCIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) menjelang akhir Tahun 2023 ini sudah mulai melakukan perhitunan tingkat inflasi wilayah Kabupaten Majalengka.
BPS juga memastikan dari 11 komoditas kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru (Nataru) di wilayah ini masih cukup stabil sekalipun terdapat sejumlah komoditas masuk dalam katagori rentan dan harus diwaspadai.
Sekalipun BIJB telah beroperasi penuh, akan tetapi tingat inflasi di Kabupaten Majalengka pada saat ini masih cukup aman dibanding dengan kabupaten dan kota lainnya di Jawa Barat (Jabar) ini.
Baca Juga: Ini Dia Orasi Vokalis Setia Band, Charly dan Indra Indra Bekti Sapa Warga Kabuaten Cirebon
Bahkan kondisi harga pangan di Kabupaten Majalengka lebih terkendali sama halnya dengan Kabupaten Ciamis, Pangandaraan dan Cirebon.
Kepala BPS Kabupaten Majalengka Joni Kasmuri memaparkan, penyebab inflasi di Indonesia yakni karena meningkatnya permintaan atau demend pull inflation.
"Penyebab inflasi di Indonesia ini bisa terjadi bila permintaan atau daya beli mayarakat kuat terhadap suatu barang," ungkap Joni Kasmuri di sela rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Majalengka, kemarin.
Lebih lanjut Joni memaparkan, prognosa stok pangan di Kabupaten Majalengka pada Desember 2023, jelang Natari, ketersediaan stok komoditas beras masih mencapai 22.356 ton.
Sedangkan, untuk kebutuhannya mencapai 12.843 ton, surplus sebesar 9.514 ton dengan tingkat prosentase 74,07 persen. Stok tersebut masuk kategori waspada.