KABARCIREBON - Indonesia merupakan produsen emas terbesar di dunia. Karena, memiliki tambang emas terbesar di dunia. Karenanya, pemerintah berencana membangun bank logam mulia atau bank emas.
Rencana membangun bank emas didukung perilaku masyarakat Indonesia yang gemar membeli perhiasan dan investasi emas batangan. Perilaku itu pun mendapat dukungan dengan banyaknya toko emas yang menjamur di kota besar hingga di tiap daerah.
Ide membangun bank emas tengah digodok. Wacana tersebut terlontar dari penjelasan Wakil Menteri BUMN, yang menyebut soal bank billion atau perbankan logam mulia. Ia menilai saat ini emas merupakan pilihan investasi yang tepat di tengah ketidakpastian geopolitik.
Safe Haven Atau Aset yang Aman
Baca Juga: Sempat Anjlok Rp 9.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam Selasa 7 Mei 2024 Naik Tinggi
Tak heran, jika logam mulia itu diminati investor karena dianggap safe haven atau aset yang aman, investasi yang tahan terhadap inflasi dan gejolak politik.
"Investasi emas itu sangat menguntungkan. Karena, emas ini nggak redup. Dengan situasi geopolitik yang sekarang semakin tidak terprediksi, dan aset yang juga naik turun harganya, maka pilihannya investasi lagi ke emas," ujarnya kepada wartawan dalam peresmian Trade Gade Tower di Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024.
Di sisi lain, dia menuturkan, seiring dengan prospek yang baik pada komoditas emas, saat ini, pihaknya telah membangun ekosistem emas dalam negeri.
Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Sarapan Pagi Khas Kuningan Hucap Ma Iroh, Presiden RI ke 6 Pun Tergoda
Ada pun nantinya, Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) akan beroperasi mulai Mei atau pun Juni 2024. Adapun, Smelter PTFI di Java Integreted Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur dapat menghasilkan 50 ton emas batangan per tahun.