Masa Kesedihan Nabi Muhammad SAW saat Kecil, Diabadikan Dalam Surat Ad Dhuha (Kisah Nabi Bagian 16)

24 Februari 2023, 09:01 WIB
Ilustrasi Aminah sakit keras yang tak lama kemudian meninggal dunia dalam perjalanan Madinah-Makkah pada film Muhammad The Messenger of God. /Kabar Cirebon/Youtube Muhammad The Messenger of God/

KABARCIREBON - Masa itu adalah masa kesedihan Nabi Muhammad SAW saat kecil. Ibunda Nabi, Aminah wafat dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah di sebuah tempat bernama Abwa. Abwa adalah sebuah dusun di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 37 km dari Madinah.

Nabi saat itu bersama sang Ibunda Aminah dan Ummu Aiman pulang dari Madinah selepas ziarah ke makam ayahnya Abdullah dengan menggukan unta.

Baca Juga: Pansus Gagal Bayar Dianggap Tidak Jelas sangatlah Keliru, Pengamat: Langkah Itu Mengganggu Kinerja Pansus

Dalam pelukan Ummu Aiman, Muhammad yang saat itu berusia enam tahun menitikkan air mata menyaksikan tubuh ibunya dikuburkan di tempat itu.

Kini, sang nabi menjadi anak yatim piatu, ditinggal wafat ayah sejak di dalam kandungan Ibunda Aminah. Dan di usia enam tahun, ditinggal wafat ibunda.

Setelah jenazah sang ibunda dikuburkan, Muhammad kecil dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Hatinya pilu karena kini sebatang kara. Ia menjalankan tandir sebagai anak yatim piatu.

Baca Juga: Mungkinkah Bupati Kuningan, H. Acep Purnama Bisa Mencalonkan Lagi? Simak Penjelasan Kabag Tapem

Betapa tidak, baru saja ia mendengar cerita dari sang ibu tentang sosok ayah Abdullah, dan kini sang ibu pun wafat karena sakit.

Tibalah Muhammad dan Ummu Aiman di Makkah. Ummmu Aiman adalah seorang wanita yang mengabdikan hidupnya bersama Aminah.

Di Makkah, sang kakek, Abdul Muthalib menyambutnya dengan perasaan sedih karena mendengar kabar wafatnya Aminah.

Baca Juga: Barang-Barang Kakek Sarka Ditemukan di Pinggir Sungai Cisanggarung, Kalak BPBD: Kami Terus Melakukan Pencarian

Kondisi itu membuat sang kakek makin mencitai cucunya, Muhammad SAW. Nabi dalam asuhan sang kakek.

Namun, Tuhan berkehendak lain. Dua tahun setelah wafatnya Ibunda Aminah, sang kakek pun mengalami sakit keras.

Saat itu usia Nabi Muhammad SAW 8 tahun dan Abdul Muthalib berusia 80 tahun. Setelah berjuang melawan sakit, Tuhan berkehendak lain. Kakek Abdul Muthalib pun wafat.

Baca Juga: KABAR MAJALENGKA : Inilah Jadwal Sholat dan Imsak Wilayah Majalengka Jawa Barat, Jum'at 24 Februari 2024

Nabi mengiringi jenazah kakeknya ke liang lahat sambil berlinangan air mata. Kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu membekas begitu dalam pada diri Rasulullah SAW.

Sehingga di dalam Al Quran pun disebutkan ketika Allah mengingatkan Rasulullah ﷺ akan nikmat yang dianugerahkan kepadanya di tengah kesedihan itu.

Surah Ad Dhuha (93: 5-7)

Baca Juga: Telkomsel Bersama Pemkab Garut Bersinergi Wujudkan Pembangunan Teknologi Pertanian di Garut

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?

وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

Wallahu'alam Bishowab.(Bersambung)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Majelis Kopi Pahit Forsil Alma'ruf

Tags

Terkini

Terpopuler