BMKG Ungkap Gempa Bumi di Sumedang Dipicu Sesar Aktif, Apa Itu? Ini Penjelasannya

1 Januari 2024, 00:14 WIB
Ilustrasi Gempa /wirestock

KABARCIREBON - Sesar aktif diduga menjadi pemicu terjadinya bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Minggu, 31 Desember 2023. Soal sesar aktif itu diungkapkan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

 

Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, gempa bumi dangkal yang menguncang Kabupaten Sumedang di malam tahun baru 2024 itu, membuat warga panik. Betapa tidak, guncangan gempa begitu terasa.

"Gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake telah mengguncang Kabupaten Sumedang 4,1 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer dipicu aktivitas sesar aktif (info sementara)," tutur Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Minggu, dikutip Kabar Cirebon dari kantor berita Antara.

Baca Juga: Malam Tahun Baru 2024 Diwarnai Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 4,8 Kabupaten Sumedang Jawa Barat

Lantas apa itu sesak aktif? Berdasarkan ilmu geologi, sesar disebut juga patahan atau faults. Patahan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran rlatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya.

Sesar dibagi menjadi dua. Ada sesar aktif dan sesar pasif. Sesar aktif adalah sesar atau patahan yang memiliki aktivitas pergeseran atau pergerakan yang aktif terjadi. Pergerakan sesar aktif inilah yang mampu memicu terjadinya gempat bumi.

Wilayah yang dilalui sebaran sesar aktif adalah wilayah yang rawan terjadi gempa bumi. Hal ini dikarenakan sesar atau patahan berupa area, maka biasanya seasar atau patahan tersebut dengan zona sesar atau bida sesar.

Baca Juga: Gempa 4.8 Magnitudo yang Terjadi di Sumedang Membuat Panik Warga Cirebon-Kuningan

Di Pulau Jawa sendiri ada enam sesar aktif. Yakni, Sesar Lembang, Sesar Cimandiri, Sesar Opak, Sesar Baribis, Sesar Kendeng dan Sesar Semarang.

Secara umum, penyebab terbentuknya sesar adalah akibat adanya gaya pada batuan, baik berupa gaya menekan, gaya yang menarik, maupun kombinasi keduanya sehingga batuan tidak mampu lagi menahan gaya tersebut.

Gempat bumi tektonik yang menggoyang Kabupaten Sumedang memiliki kekuatan magnitudo 4,8. Lokasi gempa berada di darat dengan jarak 2 kilometer timur laut Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan kedalaman 5 kilometer.

Baca Juga: Kuwu Desa Karangsuwung Kabupaten Cirebon pada 2024 Siap Songsong Program Masuk Desa

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, ST, MM dalam keterangannya yang beredar di media sosial, gempa bumi tersebut dirasakan di sejumlah daerah seperti Bandung, Garut, Subang dan terjadi pula gempa susulan.

Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Sumedang dengan skala intensitas III - IV MMI. Artinya, getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu - pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).

Di Lembang dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Baca Juga: Kunjungi Integrated Terminal Jakarta, Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina Menjaga Kelancaran Energi

Di Subang dan Kota Bandung dengan Skala Intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Di Garut dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Hingga pukul 20:55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempa bumi yang dirasakan di wilayah Kabupaten Sumedang.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler