KABARCIREBON - Kecelakaan kereta api terjadi di Kabupaten Bandung, Jumat, 5 Januari 2024 pagi sekitar pukul 06.03. Kecelakaan kerata api itu melibatkan Kereta Api (KA) Turangga jurusan Surabaya-Bandung nomor lokomotif CC 206 13 97 dengan KA Commuter Line Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka.
Kronologis Kecelakaan Kereta
Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, pagi itu KA Turangga baru saja bertolak dari Stasiun Garut menuju Stasiun Bandung. Sedangkan KA Commuter Line Bandung Raya Nomor KA 250 baru meninggalkan Stasiun Haurpugur menuju tujuan akhir Stasiun Cicalengka.
Namun tak disangka, dua kereta itu tabrakan di petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, yang merupakan jalur tunggal sekitar pukul 06.03 WIB. Kedua kereta itu bertabrakan di lintas KM 181.
"Jadi, memang ini tabrakannya antara rangkaian KA Turangga yang jalan dari arah Cicalengka dengan KA Bandung Raya yang meluncur dari Haurpugur. Akibatnya, kedua kereta api tersebut bertabrakan di lintas di KM 181," ungkap VP Publik Relations PT KAI Joni Martinus.
Baca Juga: Pengurus Kecamatan PPDI Kabupaten Cirebon Dilantik, Bupati: Gali Potensi Desa
Diperoleh informasi, dalam prosedur lalulintas di jalur Haurpugur-Cicalengka, hanya satu kereta yang boleh melintas di jalur tunggal. Jalur tunggal diprioritaskan untuk kereta jarak jauh. Artinya, kereta lokal harus berhenti menunggu jalur itu kosong.
Dalam petak jalan, kereta lokal harus menunggu di stasiun setelah kilometer aman, barulah kereta itu boleh melanjutkan perjalanan. Pengaturan lalu lintas di jalur kereta ini dikoordinasikan oleh seorang pemimpin perjalanan kereta api.
Korban Tewas
PT Kereta Api Indonesia memastikan seluruh penumpang KA Turangga dan Commuterline Bandung Raya selamat. Namun demikian, ada empat petugas KA yang meninggal dunia.
Baca Juga: Kuatkan Sinergi dalam Pemberdayaan Warga Binaan, RU VI Kunjungi Lapas Indramayu
Sebanyak 4 petugas kereta api yang meninggal yakni Julian Dwi Setiono yang merupakan masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka, Ponisan sebagai Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka.
Kemudian, pramugara KA Turangga atas nama Andrian. Sementara satu korban meninggal dunia lainnya adalah anggota Polsuska yang sedang bertugas di atas kereta api.
Diperoleh informasi, jumlah penumpang KA Turangga sendiri ada sebanyak 287 orang. Sedangkan penumpang KA Lokal Bandung Raya 191 penumpang.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Peduli Gempa Sumedang
KAI menyebutkan, ada sekitar 22 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
KAI juga berduka dan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya empat petugas KA dalam insiden tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya tersebut.
"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji melalui keterangan tertulis, Jumat, 5 Januari 2024.
Lakukan Investigasi
Tim kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api tersebut.
Petugas berupaya mengevakuasi para penumpang. Tampak, sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk eveluasi gerbong kereta. Sementara para penumpang yang selamat memilih melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum maupun jasa kendaraan online.
Akibat kecelakaan tersebut rute perjalanan kereta api yang melalui jalur itu mengalami pengalihan rute. Yang semula melalui rute jalur selatan dari Bandung menuju Tasikmalaya, Banjar memutar melalui Bandung menuju Cikampek dan menuju Kroya.
Rute memutar ini akan membuat perjalanan kereta menjadi 2-3 jam lebih lama. Karena, akibat kecelakaan kereta api tersebut, jalur Petak Jalan Cicalengka - Haurpugur terhalang rangkaian kereta.
Baca Juga: Petani Keluhkan Susahnya Dapat Pupuk Subsidi, Ini 3 Strategi Jitu yang Ditawarkan Ganjar-Mahfud
Kesaksian Penumpang
Sementara itu, Aquino Marshella salah seorang penumpang KA Turangga yang selamat dalam insiden tabrakan itu mengungkapkan detik-detik kecelakaan.
Ia mengaku berada di KA Turangga di gerbong 5. Menurut dia tabrakan terjadi pukul 05.50 WIB dan sempat ada dua kali hentakan yang ia rasakan.
"Jadi, KA Turangga baru keluar Stasiun Cicalengka sekitar 300 meter, setelah itu tabrakan. Terdengar ada dua kali hentakan," katanya dikutip Kabar cirebon dari Radio PRFM 107,4 News Channel pagi ini.
Setelah tabrakan terjadi, dia dan para penumpang langsung berhamburan keluar kereta untuk menyelamatkan diri. Dia sempat melihat bagian lokomotif kedua kereta yang terlibat kecelkaan dan keduanya mengalami kerusakan yang parah. "Gerbongnya itu sampai naik ke atas," ujarnya.
Aquino mengaku, awalnya akan turun di Stasiun Bandung. Karena, insiden tabrakan itu, dia memilih pulang ke rumah dengan taksi online. Dia mengaku meninggalkan kendaraan di area parkir Stasiun Bandung. Rencana Aquino akan ke Stadiun BAndung setelah merasa lebih tenang pasca kecelakaan tersebut.
Pernyataan Menhub
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan belasungkawa atas kecelakaan Kereta Api Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya yang terjadi di Petak Jalan Haurpugur-Cicalenegka, Jawa Barat. "Saya atas nama pribadi dan Kementerian Perhubungan turut berduka," kata menhub saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun PT Jasa Raharja di Jakarta, Jumat, 5 Januari 2024.
Menhub meminta kecelakaan tersebut harus menjadi pelajaran yang berharga bagi jajaran PT KAI agar meningkatkan keamanan dan pelayaan kepada masyarakat sehingga kejadian serupa tidak terulang.***