Johnny G Plate Ditahan, Netizen Bandingkan Menteri dari Nasdem, PDIP dan Gerindra yang Sama-sama Ditangkap

KABARCIREBON - Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan tuduhan dugaan korupsi. Reaksi pun muncul dari elite partai. Netizen kemudian membandingkan antara menteri dari Nasdem, PDIP dan Gerindra yang sama-sama ditahan karena kasus korupsi.

Di era Presiden Jokowi, tidak sedikit menteri dengan latar belakang partai berbeda ditahan KPK setelah terkena Operasi tangkap tangan. Seperti Menteri Sosial, Juliari Batubara yang merupakan kader PDIP ditangkap KPK.

Bahkan, PDIP menyerahkan pengusutan kasus hukum kepada penyidik KPK dan tidak bereaksi negatif sampai menyerang presiden. Begitu juga dengan Gerindra. Saat Menteri Kelautan, Edi Prabowo terkena OTT KPK, Gerindra memilih bersikap dewasa, menyerahkan pengusutan kasusnya kepada penyidik KPK.

Baca Juga: Inilah Pelepasan 337 Siswa SMAN 5 Cirebon, yang Dari Mayoritas Siswanya Akan Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Namun berbeda dengan Johnny G Plate yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo). Ketika ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Kejaksaan Agung, elite Nasdem bereaksi keras. Seperti diketahui, Johnny G Plate merupakan Sekretaris Jendral Partai Nasdem.

Serangan ke Presiden Jokowi mulai dilontarkan elite Nasdem. Ketua DPP Nasdem, Willy Aditya menyinggung soal presiden yang berasal dari petugas partai dan dianggap mulai sewenang-wenang, tidak mementingkan rakyat tapi hanya mementingkan kelompok tertentu.

Serangan Willy Aditya disampaikan Kamis, 18 Mei 2023, sehari setelah Johnny G Plate, Sekjen Nasdem dan Menkominfo, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Kejakgung.

Baca Juga: Wawan, Biksu Thailand asal Cirebon Akui 20 Biksu Nyerah Terjang Gelombang Panas Asia

Willy Aditya menilai adanya politisasi hukum oleh pejabat negara setelah Johhny G Plate, rekan separtainya di Nasdem, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk tuduhan dugaan korupsi.

"Kini aparat semena-mena terhadap rakyat. Ini karena presidennya sebagai petugas partai, bukan pelayan rakyat," tutur Willy Aditya.

Apa yang disampaikan Willy Aditya merupakan serangan keras pertama Nasdem setelah Johnny G Plate dijadikan tersangka dan ditahan.

Baca Juga: Terpilih Jadi Putri Pendidikan Jabar, Mahasiswi Kedokteran dari Indramayu Ini Akan Berlaga di Tingkat Nasional

"Harusnya yang menjadi presiden itu petugas rakyat, bukan presiden partikelir," ujar Willy Aditya dalam sebuah diskusi publik di Universitas muhhamadiyah Jakarta (UMJ).

Willy Aditya juga menyinggung perlunya presiden yang memegang ajaran Bung Karno supaya lebih mementingkan rakyat dibanding pejabat negara.

Menanggapi Willy Aditya, netizen meminta agar Nasdem bisa bersikap seperti PDI Perjuangan dan Gerindra yang dewasa dalam menghadapi kadernya yang menjadi menteri ditangkap dan ditahan dengan tuduhan korupsi.

Baca Juga: 5 Hari di Kota Cirebon, Biksu Thailand ke Keraton Kasepuhan Hingga Napak Tilas Kaki Gunung Ciremai

"Ketahuan korupsi, ngeles. Lihatlah Menteri dr PDIP & gerindra jg ditangkap. Korupsi ya korupsi. Tangkap !!!," tutur netizen menyindir Willy Aditya.

"Mana yg bener, Paloh petugas nasdem atau nasdem petugas Paloh," tutur netizen lainnya.

Seperti diketahui, Johnny G Plate dijadikan tersangka dan ditahan Kejakgung. Menkominfo yang juga Sekjen Partai Nasdem diduga terlibat korupsi pada proyek BTS 4G BAKTI.

Baca Juga: Perdana, BIJB Mulai Terbangkan Penumpang dari Kertajati Majalengka dengan Rute Kuala Lumpur dan Malaysia

Negara berpotensi dirugikan sebesar Rp8,3 triliun dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat Johnny G Plate terkait proyek BTS 4G BAKTI.

Selain Johnny G Plate, penyidik Kejagung juga menetapkan empat tersangka lain, termasuk adik kandung Johnny G Plate, Gregorius Alex Plate.***