Gunung Padang Cianjur Jawa Barat Dikaitkan dengan Benua Atlantis, Ternyata Ini Latar Belakangnya

- 11 Juli 2023, 08:28 WIB
Gambaran Situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat.***
Gambaran Situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat.*** /Kabar Cirebon/Foto Diambil dari Kanal Youtube Guru Gembul/

KABARCIREBON - Situs Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikaitkan dengan Benua Atlantis yang hilang. Penemuan itu menguatkan hipotesa jika Indonesia adalah Benua Atlantis.

Apa itu Benua Atlantis? Benua adalah daratan di permukaan bumi yang memiliki wilayah yang sangat luas, tidak dipisahkan oleh lautan. Benua yang sejumlah wilayahnya kemudian dipisahkan oleh lautan akibat peristiwa bencana, maka benua itu berubah menjadi pulau-pulau kecil.

Daratan yang luasnya lebih kecil dari benua disebut pulau. Nah, Indonesia adalah negara kepulauan. Wilayahnya terdiri dari banyak pulau. Jika pulau-pulau yang banyak itu terhubung menjadi satu atau tidak dipisahkan oleh lautan, maka Indonesia bisa menjadi sebuah negara benua.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Top Markotop di Kabupaten Banyumas, Cobain Bakso Jempol dan Bakso Oyek

Lalu apa itu Benua Atlantis? Ini yang menarik dibahas. Atlantis adalah sebuah tempat legendaris yang pertama kali disebut oleh seorang filsuf terkenal di era Yunani Kuno, Plato.

Plato lahir tahun 427 SM (sebelum masehi) dan meninggal dunia sekitar 347 SM. Berarti usianya sekitar 80 tahun. Dalam buku Timaeus dan Kritias, Plato menulis bahwa atlantis terhampar di seberang pilar-pilar Herkules.

Atlantis adalah sebuah pulau yang sangat besar. Dari sana orang bisa pergi ke pulau lain. Di depan pulau-pulau itu, seluruhnya adalah daratan yang dikelilingi lautan samudera. Itu , kata Plato adalah Kerajaan Atlantis.

Baca Juga: Wakil Bupati Kuningan: Banyak Pusaka Budaya yang Terancam Punah

Kemudian, Atlantis disebut memiliki angkatan laut yang berhasil menaklukkan Eropa Barat dan Afrika sekitar 9.500 SM.

Kemudian, Atlantis juga hendak menyerang Yunani dengan skala tempur yang sangat besar. Namun, serangan belum dilakukan, Atlantis keburu tenggelam ke dalam samudera hanya dalam waktu satu hari satu malam. Penyebabnya adalah gempa bumi dan banjir besar.

Tidak sampai sehari semalam, Atlantis tenggelam di dasar laut. Negara besar yang melampau peradaban tinggi itu pun lenyap dalam semalam.

Baca Juga: Transaksi di Shopee Live Meningkat 12 Kali Lipat di Puncak 7.7 Live Bombastis Sale

Lalu apa hubungannya dengan Indonesia? Sejumlah peneliti mengungkap bahwa dulu, pulau-pulau di Indonesia itu menyatu di hamparan daratan yang sangat luas bernama Sundaland.

Nama Sundaland diberikan oleh peneliti Belanda berawal dari kata Sunda Shelf lalu disepakati komunitas ilmiah dunia menjadi Sundaland. Dan Sundaland menjadi ujung dari benua Asia.

Sundaland tenggelam tidak secara mendadak. Sejumlah peneliti menyebut, daratan Sundaland tiap tahun tenggelam karena permukaan air laut naik tiap tahun 20 mm. Dan itu terus terjadi selama 18.000 tahun dari masa Last Glacial ke masa Holocene.

Baca Juga: Operasi Patuh Lodaya 2023 di Indramayu, Polisi Rinci 12 Jenis Pelangaran yang Menjadi Sasarannya

Last Glacial adalah periode terakhir dalam sejarah Bumi ketika lapisan es mencair mecapai jangkauan terluasnya. Kondisi itu menyebabkan banyak daratan tenggelam. Pencapaian lapisan es mencapai jangkauan maksimalnya sekitar 26.500 tahun yang lalu.

Waktu terus berputar. Belasan ribu tahun pun berlalu. Berbagai peneliti mengungkap ada fenomena mengejutkan di Bumi manusia. Konon, tiap tahun setelah berakhirnya zaman es, terjadi penurunan air laut secara perlahan.

Dan kini, penurunan air laut mencapi 120 meter. Sehingga daratan yang dulu tenggelam kembali muncul. Berbagai spekulasi liar muncul. Para peneliti meyakini Atlantis yang dulu tenggelam pun telah muncul seiring penurunan air laut. Begitu juga Benua Sundaland yang kini disebut Indonesia.

Baca Juga: Aryanto Misel Bongkar Rahasia Teknologi Nikuba, Cuma Ini Permintaannya di Usia yang Tidak Lagi Muda

Bahkan, para peneliti di Amerika Serikat meyakni Atlantis itu Indonesia. Tak kurang 5.000 buku soal Atlantis telah ditulis oleh para pakar bagi para arkeolog.

Banyak ilmuwan menyebut Benua Atlantis terletak di samudra Atlantik. Namun, sebagian arkeolog Amerika Serikat meyakini benua Atlantis dulunya adalah sebuah pulau besar bernama Sundaland atau suatu wilayah yang kini ditempati Sumatera, Jawa dan Kalimantan sekitar 11.600 tahun silam.

Mereka yakni benua tersebut tenggelam diterjang banjir besar seiring berakhirnya zaman es. Namun, itu masih menjadi perdebatan.

Baca Juga: Biadab, Ali Saeidi Tewas Diberondong Tembakan Saat Hendak Shalat Shubuh, Tubuh Korban Tergeletak di Trotoar

Lalu apa hubungannya Atlantis dengan Situs Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat? Kontruksi Gunung Padang tersusun rapi dan sangat apik. Membangunnya pun tidaklah mudah. Tentu, teknologi yang digunakan pun luar biasa.

Hal itu membuka dugaan jika bangunan itu dilakukan oleh manusia yang memiliki peradaban tinggi. Maka, asumsi liar berkembang. Jika benar Indonesia adalah bangsa dari Benua Atlantis yang hilang, maka muncul dugaan jika Situs Gunung Padang sebagai pusat peradabannya.

Mengingat Situs Gunung Padang memiliki wilayah yang sangat luas. Luas kompleks utamanya sekitar 900 m2, terletak pada ketinggian 885 m dpl dan areal situs mencapai 3 hektare. Namun itu belum selesai.

Baca Juga: Misteri Anggi Pengantin Baru Hilang Viral Haru Berubah Kecewa

Karenya ternyata, areal kontruksi yang menyatu dengan Gunung Padang sampai ke bagian bawah yang jika diukur luasnya bisa mencapai 25 hektare. Sehingga, Situs Gunung Padang disebut menjadi Situs Megalitikum terbesar di dunia.

Lalu ada pendapat menarik yang diungkapkan seorang pegiat sejarah, Guru Gembul. Dalam sebuah perbincangan santai bersama Helmi Yahya dan Hudi Kuning di Kanal Youtube R66 Newlitics soal Kontroversi Toleransi, Guru Gembul mengungkap sebuah kerajaan yang merujuk ke wilayah Nusantara bernama Atala.

"Jadi, orang India kuno itu bercerita di wilayah selatan, ada kerajaan kuat dan besar bernama Atala. Lokasinya di wilayah selatan India. Lokasinya berada di kepulauan yang dikelilingi lautan, merujuk pada wilayah nusantara atau Indonesia," kata Guru Gembul.

Baca Juga: Haru Biru Persib, Tyronne del Pino Pahit, Marc Klok Sedih dan Mantan Persija Berderai

"Nah, kata Atala kalau masuk translasi orang Yunani jadi Atlantis. Karena, orang Yunani menyebut segala sesuatu dengan akhiran is, sehingga Atala menjadi Alantis," tambahnya.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah