KABARCIREBON - Berikut tanda peringatan utama yang harus diwaspadai oleh ahli geologi ketika letusan supervolcanic ternyata tidak selalu muncul. Hal seperti itu kerap kali di alami oleh meletusnya Gunung Semeru.
Hal tersebut ditemukan dari studi baru yang sudah di kelola tentang gunung berapi Toba, Sumatra, Indonesia.
Erupsi super atau letusan dahsyat Gunung Toba di Indonesia sekitar 74.000 tahun lalu merupakan letusan gunung berapi terbesar dalam 2 juta tahun terakhir. Namun, selama bertahun-tahun, dampak dari letusan gunung berapi besar di Sumatra Utara itu terhadap iklim dan evolusi manusia masih belum jelas.
Sebuah studi baru mengungkap dampak dari letusan tersebut. Menurut studi baru dampak dari letusan gunung berapi besar di Indonesia menyebabkan gangguan iklim yang parah di banyak wilayah dunia. Meskipun begitu, populasi manusia purba terlindungi dari efek letusan gunung ini.
Studi baru tersebut kemudian di garap oleh tim peneliti internasional yang di pimpin oleh Rutgers University di Amerika Serikat. Laporan temuan studi tersebut telah terbit di jurnal PNAS pada 20 Juli 2021.
Para peneliti menganalisa 42 simulasi model iklim global dimana para peneliti itu memvariasikan besarnya emisi belerang, waktu tahun letusan, keadaan iklim, dan ketinggian injeksi belerang untuk membuat penilaian probabilistik dari berbagai gangguan iklim yang mungkin disebabkan oleh letusan Toba.
Baca Juga: Warga Sampaikan Aspirasi Minimnya Anggaran Posyandu ke Anggota DPRD Kota Cirebon Watid Syahriar
Pendekatan ini memungkinkan tim menjelaskan beberapa hal yang sebelumnya tidak diketahui terkait dengan letusan tersebut.
Hasil studi ini sejalan dengan bukti arkeologi independen yang menunjukkan bahwa letusan Toba memiliki dampak pada perkembangan spesies hominid di Afrika.
Menurut para peneliti, pendekatan simulasi ensemble mereka ini dapat digunakan untuk lebih memahami letusan-letusan eksplosif lainnya di masa lalu dan masa depan.***
Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.