KABARCIREBON - Dampak gempa bumi di Sumedang menyebabkan puluhan rumah rusak, tiga warga terluka dan ratusan pasien rawat inap di RSUD setempat terpaksa dipindahkan ke tenda darurat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman yang lebih serius bila terjadi gempa susulan.
Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Senin, 1 Januari 2024, ratusan pasien rawat inap di RSUD Sumedang terpaksa dipindahkan dari ruangan karena gempa bumi telah menyebabkan retakan pada struktur bangunan rumah sakit.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang telah mendirikan lima tenda di area gedung RSUD sebagai tempat evakuasi sementara pasien rawat inap.
Baca Juga: Apa Itu Sesar Lembang yang Diduga Menjadi Pemicu Gempa Bumi di Sumedang, Ini Penjelasannya!
Demikian diungkapkan Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman kepada kantor Berita Antara dikutip Kabar Cirebon. Ia menegaskan telah mengevakuasi seluruh pasien ke luar gedung dikarenakan terdapat bangunan yang retak, yang dapat membahayakan apabila terjadi gempa susulan.
"Sehingga 248 pasien rawat inap dan 83 pasien di UGD sudah kami evakuasi dan telah dibangun lima tenda di arena rumah sakit," kata dia.
Hingga kini pihaknya masih menunggu arahan BPBD untuk memastikan kapan pasien dapat kembali ke ruangan rawat inap RSUD Sumedang.
Baca Juga: Gempa Sumedang, Terungkap di Jawa Barat Ternyata Ada 7 Sesar Aktif yang Bisa Mengguncang Kapan Pun
Ketika disinggung wilayah mana saja yang terdampak gempa bumi, Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman mengungkapkan, daerah paling parah tersebar di beberapa wilayah antara lain Babakan Hurip, Tegalsari, dan Cipameungpeuk.
"Untuk di Tegalsari dan Cipameungpeuk ada beberapa rumah terdampak retak, sedangkan untuk Babakan Hurip ada 53 rumah," kata Herman d Sumedang, Senin dini hari.