Kang Dedi Mulyadi Temui Pemudik Sepeda Motor Bonceng Istri dan Dua Orang Anak dari Majalengka, Ternyata...

- 2 April 2024, 23:02 WIB
Kang Dedi Mulyadi saat berbincang dengan pemudik asal Majalengka yang naik motor berbocengan dengan istri dan dua orang anak serta penuh dengan barang bawaan, Senin, 1 April 2024.*
Kang Dedi Mulyadi saat berbincang dengan pemudik asal Majalengka yang naik motor berbocengan dengan istri dan dua orang anak serta penuh dengan barang bawaan, Senin, 1 April 2024.* /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Ada kisah menarik antara Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan seorang pemudik yang berprofesi sebagai tukang kredit baju asal Majalengka. Secara tidak sengaja, KDM bertemu satu keluarga pemudik yang naik sebuah sepeda motor pada Senin 1 April 2024.

Pemudik itu terdiri dari suami, bernama Supriadi, istri dan dua anaknya. Mereka berempat naik sebuah sepeda motor. Rombongan kecil ini mudik dari Majalengka menuju Subang dengan waktu tempuh sekitar 6 sampai 7 jam.

“Kebetulan kerjaan selama puasa ini libur, jadi mudik lebih awal supaya tenang dan belum macet. Ini kan motor penuh jadi jalannya pelan asal selamat sampai tujuan,” ucap Supriadi saat bertemu KDM.

Baca Juga: Rudiana: Mengoptimalkan Pembangunan Daerah Melalui Sinergi Eksekutif-Legis

Lebih jauh, Supriadi mengungkapkan kalau ia merantau meninggalkan keluarganya dari Majalengka sebagai tukang kredit baju di Sukabumi. Dari hasil kredit Supriadi mendapatkan upah dari bosnya, sekitar 10-15 persen dari keuntungan tergantung target penjualan.

Menurutnya, dalam satu bulan bisa mengkreditkan pakaian hingga 200 potong dengan cicilan mulai Rp 2-5 ribu per hari. Jika pembayaran kredit lancar dalam satu bulan, ia bisa mendapatkan penghasilan bersih Rp 2,4 - 2,8 juta.

“Barangnya dari bos orang Majalengka. Kalau usaha sendiri harus punya modal sekitar Rp 20 juta itu untuk belanja barang dan uang cadangan,” katanya.

Baca Juga: Harjad ke-542: Memperingati Sejarah dan Mengarahkan Pembangunan Menuju Kesejahteraan

Supriadi mengatakan, selama puasa ini pekerjanya diliburkan oleh bos. Sebab, rata-rata pelanggannya sudah membeli baju kredit sebelum puasa.

Supriadi pun kini tak memiliki penghasilan dan hanya mengandalkan tabungan. Untuk modal mudik ia mengaku sudah mengajukan pinjaman Rp 1 juta ke bosnya namun belum cair.

Beruntung ibu kandungnya memberikan modal pinjaman dengan menjual emas 4 gram senilai Rp 2 juta. “Sekarang mudik pinjam dari ibu jual kalung 4 gram, nanti setelah lebaran dibayar,” ucapnya.

Baca Juga: Jelang Operasi Ketupat Lodaya, Polresta Cirebon Lakukan Tes Urine Puluhan Sopir Bus

KDM yang larut dalam cerita Supriadi, meminta agar kedua anak pemudik itu diberi helm selama perjalanan menggunakan motor. Selain karena peraturan hal tersebut juga sebagai bentuk antisipasi keselamatan selama berkendara.

Pada kesempatan itu, KDM dibuat kaget dengan isi bawaan yang diikat di belakang motor Supriadi. Ternyata dalam dus terdapat dua ekor kelinci yang akan dipelihara di kampung halaman oleh anak Supriadi.

Di akhir pertemuan Kang Dedi Mulyadi memberikan sejumlah uang bekal untuk mudik keluarga tersebut. Mantan Bupati Purwakarta itu meminta agar uang itu digunakan untuk mengganti emas yang dijual oleh sang ibu.

Baca Juga: Puncak Hari Jadi Ke-542, Bupati Imron: Refleksi Kilas Balik Pengabdian Sepanjang Tahun

“Saya kagum sama ibunya yang berani menjual kalung demi anaknya bisa mudik. Ini uang untuk ganti, kembalikan segera emasnya untuk ibu,” tutur KDM.***

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah