Warga Setugangga Cirebon Ajak Dedi Mulyadi Doa Bersama Untuk Kasus Vina, Ketua RW Yakin Warganya Tak Bersalah

- 19 Juni 2024, 06:41 WIB
Kang Dedi Mulyadi saat bersama Ketua RW 10 Kampung Setugangga, Cirebon usai salat Idul Adha, Senin, 17 Juni 2024.
Kang Dedi Mulyadi saat bersama Ketua RW 10 Kampung Setugangga, Cirebon usai salat Idul Adha, Senin, 17 Juni 2024. /Kabar Cirebon/Youtube Dedi Mulyadi/

KABARCIREBON - Di tengah polemik kasus Vina dan Eky Cirebon, warga Kampung Setugangga, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon menggelar doa Bersama.

Doa bersama digelar untuk para terpidana kasus kematian Vina dan Eky yang divonis seumur hidup. Warga Setugangga juga mendukung gugatan pra peradilan yang diajukan Pegi Setiawan. Mereka berharap hakim pra peradilan terbuka pintu hatinya setelah melihat banyaknya kejanggalan.

Basari, Ketua RW 10 Kampung Setugangga, Kelurahan Karyabakti, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon mengunkapkan rencana menggelar doa bersama.

Baca Juga: LSM Frontal Pertanyakan Anggaran DAU Kuningan Rp94 Miliar, Ada Apa Gerangan?

"Saya yakin sekali, anak-anak yang kini dipenjara mereka tidak bersalah. Mereka bukan pelakunya," tutur Basari.

Basari mengungkapkan itu kepada Kang Dedi Mulyadi (KDM) usai menunaikan Sholat Ied dalam perayaan Hari Besar Idul Adha, Senin 17 Juni 2024 di masjid setempat.

KDM sengaja sholat bersama warga Situngangga, kampung tempat enam terpidana yang divonis seumur hidup oleh majelis hakim karena kasus kematian Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016 lalu.

Baca Juga: Penyelenggaraan Kejuaraan Silat Prestasi Termasuk di Kuningan Harus Ada Bukti Kepemilikan Dana, Ini Aturannya

Di Situgangga, bahkan KDM sempat membagikan daging sapi. Ia memotong sehari sebelum hari H Idul Adha sebagai bagian dari tradisinya.

"Ini bukan hewan kurban, tapi hewan yang saya potong sehari sebelum Idul Adha. Maksudnya supaya sebelum Sholat Ied warga sudah punya daging di rumah. Kalau hewan kurban, nanti setelah Sholat Ied," tutur Kang Dedi Mulyadi.

Kepada KDM, Basari mengungkapkan keyakinannya. Ia yakin kalau anak-anak yang jadi terpidana bukan pelaku terkait kematian Vina dan Eky.

Baca Juga: HTM Rp10 Ribu, Aktivitas Seru Objek Wisata Green Corner Land Pangalengan Bandung: Tempatnya Mani Raos Pisan

"Saya lahir dan tua di sini pak. Asli orang sini. Sangat mengenal mereka satu per satu. Mereka tidak mungkin melakukan tindakan biadab dan keji. Saya haqul yakin," tuturnya.

Basari yang juga dituakan di Setugangga menuturkan, sejak menjadi Ketua RW tahun 2017, sempat menemui para terpidana.

"Saya temui mereka satu per satu di lapas. Saya sengaja ngomong keras. Mereka sampai Demi Allah Demi Rasulullah. Mereka tidak melakukan dan tidak tahu-menahu," tutur Basari.

Baca Juga: Euro 2024, Prediksi Skor dan Susunan Pemain Kroasia vs Albania Main Rabu Ini: Live RCTI

Basari yakin kalau mereka difitnah dan dijadikan tumbal. Menurutnya, ini perbuatan dosa yang tidak bakal termaafkan.

"Sulit dimaafkan. Mereka seumur hidup di penjara untuk sesuatu yang mereka tidak kerjakan dan tidak diketahui. Keluarganya semua menderita seumur-umur karena fitnah keji ini," tutur Basari.

Karena itu, warga Situgangga akan melakukan doa bersama memohon agar Allah SWT membukakan pintu hati para pejabat negara yang bisa membebaskan para terpidana dari hukuman.

Baca Juga: Sekda Kuningan Serahkan 4 Ekor Sapi dan 11 Ekor Kambing Bagi Warga Giriwaringin

"Kami akan doa bersama. Hayu Pak Dedi ikut kami. Nanti Senin malam,." tutur Basari.*

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Youtube Kang Dedi Mulyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah