Wapres RI: Pesantren Harus Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

- 26 Agustus 2023, 14:39 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), KH Ma'ruf Amin menghadiri Haul KH Aqiel Siroj ke-34 dan Sesepuh Pondok Pesantren (Ponpes) KHAS Kempek Cirebon, Sabtu (26/8/2023).
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), KH Ma'ruf Amin menghadiri Haul KH Aqiel Siroj ke-34 dan Sesepuh Pondok Pesantren (Ponpes) KHAS Kempek Cirebon, Sabtu (26/8/2023). /IST /

KABARCIREBON - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), KH Ma'ruf Amin menghadiri Haul KH Aqiel Siroj ke-34 dan Sesepuh Pondok Pesantren (Ponpes) KHAS Kempek Cirebon, Sabtu (26/8/2023).

Dalam sambutannya, Wapres menyampaikan agar pesantren ke depan harus mampu menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Agar dalam menghadapi Indonesia Emas di 2045, pesantren bisa berperan dan berkontribusi besar untuk pembangunan bangsa Indonesia.

"Pesantren punya peran strategis dan yang sekarang kita kembangkan bagaimana pesantren menjadi pusat pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat. Indonesia akan menghadapi Indonesia emas di 2045," katanya. 

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Top Markotop di Patuk Yogyakarta, Ada Pilihan Bakso Gubuk dan Bakso Legenda

Oleh karena itu, lanjut dia, pesantren harus mengambil peran dan berkontribusi besar dalam pembangunan bangsa dan negara menuju Indonesia maju dan sejahtera. 

Kiai Ma'ruf berharap, ke depan santri-santri mampu mengisi tempat-tempat di mana pun untuk bisa membangun bangsa. 

"Pesantren saya perhatikan, menjadi benteng yang kuat untuk menjaga umat. Buktinya ratusan tahun dijajah tetapi pesantren tidak hilang," ungkap Kiai Ma'ruf. 

Baca Juga: Kado Terindah Hari Jadi Ke-525 Kuningan, Disdukcapil Persembahkan Penghargaan

Sementara itu, KH Said Aqil Siroj menjelaskan, pesantren merupakan lahir dari budaya atau warisan Indonesia dan pesantren merupakan sumber budaya. Jadi dari dua fungsi itu, pesantren memiliki nilai yang sangat besar. 

"Maka pesantren memiliki bobot tersendiri dalam mempertahankan Islam moderat dan nasionalisme. Kiai kiai NU terutama tidak ada yang tidak nasionalis. Semuanya nasionalis," katanya. 

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah