Tanggapi PBNU, Cak Imin di Cirebon Bilang Gini: Politik Itu Berat, Biar PKB Saja

9 September 2023, 12:13 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar usai berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. /Fanny Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf meminta pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tidak membawa nama NU dalam politik praktis jelang Pemilu 2024. Menanggapi pernyataan itu, calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengamininya saat berada di Cirebon.

Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Minggu, 9 September 2023, pernyataan Muhaimin Iskandar terkait sikap PBNU disampaikan kepada wartawan saat melakukan kunjungan ke Cirebon, Jumat 9 September 2023. 

Menurut Cak Imin, PBNU sudah tegas bersikap untuk tidak ikut campur dalam urusan politik. Bahkan, menurutnya, sikap itu harus dilakukan oleh PBNU untuk menjaga agar PBNU sebagai organisasi tidak terbawa dalam ranah politik. Dan juga memberikan pelajaran politik dalam pelaksanaan pemilu di daerah.

Baca Juga: Waktu Pendaftaran Calon Komisioner KPU Kuningan Tinggal 5 Hari Lagi, Ini Jadwal & Tahapannya

Bahkan Cak Imin bersoloroh dan memberitahu PBNU bahwa politik itu adalah hal yang berat. "Politik itu berat, biar PKB saja. Jadi PBNU-PKB itu kalimatnya. Memang, PBNU tugasnya ngurus umat dan dakwah, yang ngurus politik itu PKB. Saya kasih tahu, politik itu berat, biar PKB saja yang nanggung," ujarnya.

Di Cirebon, Muhaimin Iskandar alian Cak Imin melakukan ziarah ke Makam Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Cak Imin tiba di Makam Sunan Gunung Jati sesaat sebelum salat Jumat.

Begitu tiba, Cak Imin bersama rombongan langsung memasuki masjid Sunan Gunung Jati guna melaksanakan shalat Jumat. Selesai shalat Jumat, Cak Imin bersama rombongan melakukan ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Benarkah Muhaimin Iskandar Keponakan Gus Dur? Ternyata Seperti Ini Silsilah Keduanya

"Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati adalah ulama, wali sekaligus raja," kata Cak Imin.

Cak Imin menambahkan, Sunan Gunung Jati adalah orang pertama pembawa agama Islam, dakwah dan pembangun negara di Cirebon.

Menurutnya, Sunan Gunung Jati berhasil menyatukan ajaran Islam dengan tradisi dan budaya lokal setempat, sehingga tidak ada benturan antara ajaran Islam dengan tradisi budaya lokal.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Pempek yang Enak di Kabupaten Grobogan, Pempek Shenna dan Pempek Kamila Layak Dicoba

Cak Imin menilai, hal itulah yang disebut sebagai asimilasi yang sukses, sehingga terbentuklah Islam Indonesia yang damai, ramah yang disebut Rahmatan Lil'alamain atau Islam Nusantara.

"Dari kesuksesan itu, kita napak tilas, bangsa ini dibangunkan fondasinya oleh wali-wali ini, tinggal kita jangan berantem. Gak ada lagi cebong, gak ada kampret, semuanya anak bangsa, semuanya punya kesempatan yang sama bahu membahu melanjutkan persatuan dalam pembangunan," kata Cak Imin.

Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga berbicara mengenai politik. Saat ini, ia dan Anies Baswedan masih berharap agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung bersama NasDem dan PKB yang merupakan partai koalisi pengusung Anies Baswedan dan Cak Imin.

Baca Juga: Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kuningan Gelar Lomba Ngakeul

"Saya sama mas Anies sangat berharap, menunggu untuk bergabung dan bersama-sama menjadi bagian kekayaan Indonesia yang plural ini, berbhineka dan koalisi kita akan semakin bagus. Bahkan kita berharap juga Demokrat bisa bergabung kembali," kata Cak Imin.(Iskandar/KC)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler