Dedi Mulyadi Murka, Lagi Bikin Jembatan Cihambulu dengan Biaya Sendiri, Pekerjanya Malah Dibacok Preman

- 24 Maret 2024, 14:33 WIB
Dedi Mulyadi saat mengungkapkan pekerjanya yang dibacok preman saat  mengerjakan Jembatan Cihambulu penghubung Purwakarta-Subang.*
Dedi Mulyadi saat mengungkapkan pekerjanya yang dibacok preman saat mengerjakan Jembatan Cihambulu penghubung Purwakarta-Subang.* /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Politisi Gerindra yang juga Mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi murka. Betapa tidak, ketika niat baiknya membantu masyarakat membangun Jembatan Cihambulu pakai biaya sendiri, pekerjanya malah dipalak bahkan dibacok preman setempat.

Wajar saja, jika amarahnya meledak-ledak. Ia akan terus memburu preman setempat. Dedi Mulyadi murka tidak saja karena ulah premanisme, namun karena perbaikan Jembatan Cihambulu dilakukan secara swadaya menggunakan dana pribadinya.

Kang Dedi Mulyadi tidak ingin aksi premanisme, apalagi sudah sampai pada kekerasan terus dibiarkan. Sebab akan menjadi kebiasaan dan bisa menghambat investasi masuk ke pedesaan.

Baca Juga: Didorong Ribuan Pendukungnya Maju di Pilgub Jabar Atau Pilkada Majalengka, Pepep: Saya Fokus PHPU ke MK dulu

“Nanti, kebiasaan kalau ada investasi masuk diancam, nanti siapa yang mau investasi di sini. Ke pekerja Dedi Mulyadi saja berani, apalagi ke orang lain,” ujar Kang Dedi Mulyadi (KDM), Minggu, 24 Maret 2024.

Jembatan Cihambulu yang dibangun Dedi Mulyadi dengan dana pribadi merupakan penghubung Kabupaten Purwakarta dan Subang, Jawa Barat.

KDM meminta pekerja yang menjadi korban segera membuat laporan resmi ke polisi. Jika tidak, para pekerja menjadi tidak tenang. Apalagi menurut informasi para pelaku sudah pada melarikan diri.

Baca Juga: Penggunaan Mesin EDC BRI Dorong Kemajuan Bisnis Ritel dan Akses Keuangan Cashless di Majalengka

“Saya minta ini dijaga bersama. Pelakunya harus dicari. Kalau tidak ada jaminan keamanan lebih baik berhenti. Sekarang proses laporan ke polisi diantar Pak Kades. Premanisme tidak ada perdamaian,” pungkas KDM dengan nada kesal.

Seperti diketahui, Jembatan Cihambulu sudah rusak selama enam tahun. Kini diperbaiki oleh KDM menggunakan dana pribadi dengan nilai sekitar Rp 1 miliar. Diharapkan pekerjaan selesai sehingga saat lebaran pada pertengahan April 2024 bisa digunakan warga.

Dua hari terakhir pekerjaan tersendat karena diganggu preman. Preman tersebut merupakan warga sekitar sekaligus residivis yang baru saja keluar dari tahanan.

Baca Juga: DPW PPP Jabar Dukung Langkah DPP Gugat Pemilu ke MK dan Bersiap Bertarung Menangkan Pilkada Serentak 2024

Mendapat laporan tersebut KDM langsung ke lokasi. Kejadian itu dibenarkan para pekerja. Hingga kini sudah ada dua korban penganiayaan oleh preman tersebut.

“Awalnya dia minta uang, terus tiba-tiba memukul,” ujar salah seorang mandor.

Lain halnya operator alat berat. Bukan dipukul, tapi ia justru dibacok di bagian tangan kanannya oleh pelaku yang saat itu menggunakan masker.

“Saya mau naik, jalankan beko tiba-tiba pelaku mau mengancam membunuh. Kemudian golok dibacok ke tangan kanan saya,” ucapnya.

Baca Juga: Ini 6 Cara Berdoa agar Cepat Dikabulkan Allah SWT, Nomor Empat Doa Kita Harus dengan Suara yang Lembut

KDM pun murka mendengar kesaksian itu. Betapa tidak, proyek yang dibiayai oleh dana pribadi untuk kepentingan umum masih juga diganggu oleh aksi premanisme.

“Kita sudah punya niat baik membantu warga menyelesaikan problemnya, termasuk berkorban membangun jembatan menghubungkan dua kabupaten tapi masih ada manusia yang tidak punya otak,” ucap KDM dengan nada tinggi.

“Gak bisa, laporkan ke polisi proses. Gak ada damai, nanti jadi kebiasaan premanisme ke perdamaian,” tegas pria yang identik dengan iket putih itu.***

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x