Negara Perang dan Perang Negara

- 14 September 2020, 22:22 WIB
Sutan Aji Nugraha
Sutan Aji Nugraha

Semakin maraknya kejadian perpecahan (disintegrasi) bangsa, merambah kepada peperangan antar institusi di dalam negara. Seperti sekarang ini, masyarakat dapat melihat serta menilai perselisihan institusi yang mengatasnamakan pro-rakyat, berdiri atas nama rakyat untuk memerangi musuh rakyat (koruptor).

Krisis kepimpinan (reformasi cacat) merupakan sumber dari disintegritas bangsa dan peperangan institusi negara. Sebuah pernyataan yang dibilang klise, namun menyebabkan muara dari segala sumber kekacauan. Sebelum kepemimpinan dipegang oleh seseorang yang memiliki integritas tinggi, pedoman dalam kesejahteraan rakyatnya (ideologi), maka sebuah keniscayaan Indonesia akan menjadi Sovjet-sovjet negara kapitalis dan imperalis.

Sudah saatnya pemimpin Sosialis Kerakyatan mengambil alih pimpinan (daerah/pusat) dalam integritas dan ideologi bangsa ini. Sebuah perubahan nyata untuk kesejahteraan rakyat dan sebuah perjalanan sejarah yang membuktikan bahwa pimpinan Sosialis Kerakyatan lebih mementingkan kesejahteraan hakiki bagi rakyatnya karena rakyat dilihat sebagai subjek, tidak sebaliknya seperti pengakuan yang mengaku kaum “Sosialis”.

Kesejahteran yang hakiki ialah menempatkan setiap manusia memiliki nilai, harkat dan martabat yang setara. Dan semua itu diperoleh karena rakyat sejahtera secara jasmani dan rohani.***

Halaman:

Editor: Dodi Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah