Negara Perang dan Perang Negara

- 14 September 2020, 22:22 WIB
Sutan Aji Nugraha
Sutan Aji Nugraha

Pertama: untuk merebut bahan-pabrik serta bahan makanan dari negara yang hendak ditaklukkan itu. Kedua: untuk merebut pasarannya negara takluk dan negara jajahan itu buat menjualkan barang pabriknya negara menang atau negara penjajah. Ketiga: Untuk menanamkan modal kaum penjajahan dalam kebun tambang, pabrik, pengangkutan, perdagangan serta bank asuransinya di jajahan dan dikuasainya itu.

Dari ketiga hasrat, pada satu pihak menyebabkan bertambah kaya dan kuasanya kaum-kapitalis di negara penjajah. Di lain pihak menyebabkan bertambah miskin, melarat dan bodohnya rakyat di jajahan itu. Tetapi sebaliknya pula dengan merajalelanya kemelaratan dan tindasan, maka timbulah pula gerakan kemerdekaan buat melepaskan diri dari pemerasan dan tindasan yang terjadi. Gerakan kemerdekaan itu pada satu tempo di satu tempat bisa meletus menjadi perang kemerdekaan. Perang kemerdekaan itulah yang tadi di atas kita masuklah ke dalam jenis kedua.

Baik di zaman feodal ataupun di zaman kapitalisme ini perang kemerdekaan itu sering pula terjadi. Perang kemerdekaaan itupun boleh pula kita bagi atas dua golongan, ialah:

Pertama: Perang kemerdekaan yang dilakukan oleh penduduk jajahan melawan negara penjajahan untuk melepaskan belenggu yang dipasangkan oleh negara penjajahan atas dirinya. Perang kemerdekaan semacam ini sering juga disebut perang kemerdekaan nasional. Perang kemerdekaan nasional yang termasyhur di abad ke-18, ialah perang kemerdekaan yang jaya, antara Amerika terjajah dan Inggris penjajah. Lamanya perang telah memakan kurang lebih dalam kurun waktu tujuh tahun. Tetapi perang kemerdekaan nasional di Amerika tidak-lah berlaku antara dua bangsa yang berlainan, melainkan di antara satu bangsa, ialah bangsa Anglo Saxon.

Kedua: Perang kemerdekaan oleh satu kelas dalam negara melawan kelas lain di antara sesama bangsa dalam satu negara. Perang kemerdekaan semacam ini disebut juga “perang saudara” atau “peperangan sosial”. Perang saudara atau perang sosial ini mempunyai dua corak. Yang pertama bercorak borjuis dan yang kedua bercorak proletaris. Contoh perang kemerdekaan borjuis berlaku di Perancis pada tahun 1789 hingga 1848. Pada perang saudara atau perang sosial ini kaum borjuis melawan kaum feodal dan agamis (pendeta di waktu itu). Perang kemerdekaan yang meletus pada tahun 1789 ini terakhir lebih kurang pada tahun 1848 dengan kemenangan kaum borjuis. Contoh masyhur pula untuk perang proletar terdapat di Perancis pula, ialah pada tahun 1871. Dalam perang kemerdekaan proletaris ini, kaum proletar Paris merebut dan memegang kekuasaan di kota Paris selama kurang lebih 72 hari saja. Di Rusia pada tahun 1917 berlakulah berturut-turut revolusi-borjuis dan revolusi (perang) kemerdekaan proletaris. Pada tingkat pertama kaum borjuis menyingkirkan kaum feodal dan pada tingkat kedua kaum proletar dengan kekerasan menghancur-leburkan keduanya, yakni kaum feodal, pendeta dan kaum borjuis. Ada pula orang menyebut-nyebut perang ideologis! Tetapi kalau dikaji lebih mendalam, maka perang-ideologis ini pun mengandung dasar yang nyata, ialah hasrat politik dan ekonomi yang mengakibatkan atau mewujudkan keuntungan politik dan ekonomi juga.

Halaman:

Editor: Dodi Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah