Sumbangsih Milenial Ikhtiar Menafsir Pernyataan Megawati

- 22 November 2020, 22:56 WIB
Noval
Noval

Selain menyoal sumbangsih milenial, terutama yang ada di lingkaran kekuasaan Jokowi, Megawati juga menyoal sumbangsih milenial di dalam tubuh partai politik. Kita sama-sama mafhum, bahwa ada banyak milenial di dalamnya, tetapi peran dan sumbangsihnya selama ini masih samar dan tak tampak ke publik, untuk tidak dikatakan nihil. Maka tidak berlebihan ketika Pengamat Politik Nasional dari UIN Ciputat, Adi Prayitno, mengatakan bahwa kiprah dan sumbangsih milenial di dalam partai politik masih di bawah ekspektasi publik dan suaranya nyaris tak terdengar dan tak didengar.

Menurutnya, ini terjadi disebabkan partai politik kita dikuasai oleh gerombolan orang tua, sehingga suara-suara milenial tidak diperdulikan. Kaum milenial hanya jadi ban serep dan penggembira partai belaka, yang suaranya hanya dianggap angin malam.Satu-satunya cara supaya sumbangsih milenial terlihat dan suaranya (minimal) didengarkan, maka mereka harus menguasai partai politik dengan merebut kursi ketua dan pimpinan partai, tentu dengan jalan yang demokratis dan cara yang halal.

Milenial di tubuh partai politik harus mampu menjawab tuntutan Megawati agar ia (milenial) memberikan sumbangsihnya ke bangsa ini dan harus mampu membuktikan kepada Megawati bahwa mereka mampu memberikan Sumbangsih dan memberikan solusi bagi bangsa ini dengan cara merebut kursi ketua umum dan kursi-kursi pimpinan partai politik.

Jangan biarkan kursi-kursi tersebut dikuasai oleh kelompok kakek-nenek dan emak-emak. Karena hanya dengan cara itulah suara milenial didengar dan keberadaannya tidak dipandang sebelah mata. ***

Halaman:

Editor: Dodi Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah