Patok di Titik Perbatasan Cirebon-Majalengka Hilang

- 21 Juli 2022, 21:47 WIB
Kabag Pemerintahan Kabupaten Cirebon, Yadi Wikarsa.* Iwan/KC
Kabag Pemerintahan Kabupaten Cirebon, Yadi Wikarsa.* Iwan/KC

KABARCIREBON,- Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon pastikan penetapan titik wilayah perbatasan dengan Majalengka telah rampung dan sudah disepakati kedua belah pihak.  Hal tersebut diungkapkan Kabag Pemerintahan Kabupaten Cirebon, Yadi Wikarsa.

Menurutnya, dalam pembahasan wilayah perbatasan dengan Pemerintah Majalengka relatif tidak ada masalah. Hanya untuk melakukan singkronisasi data yang dimiliki oleh desa-desa di wilayah perbatasan.

"Seperti di Desa Cikalahang telah disepakati dari tiga kali pertemuan jadi titik batas ada di tiga pertemuan yakni di Kali Cirendang," kata Yadi, di Sumber, kemarin.

Namun, kata Yadi, untuk di Desa Bobos hanya penegasan karena data eksisting berbeda dengan data yang ada saat ini.

"Kalau dulu ada perbatasan alam ditandai dengan sungai, sehingga ada pergeseran jadi patok di tengah pabrik batu alam yang ada di perbatasan. Patok itu dibangun sama pemilik bangunan pabrik yang sadar akan pentingnya patok perbatasan," ucapnya.

Sementara itu, untuk di Desa Cipanas patok batas utama telah ditemukan. Namun sampai sekarang pihaknya juga masih mencari dua patok yang ada di Desa Walahar dan Desa Parungjaya yang hilang.

"Sebenarnya patok di dua desa itu sudah ada sejak tahun 1999 lalu, lalu patok dicabut oleh warga dan hilang, meskipun demikian titik koordinat sudah ditemukan dan ditetapkan," kata Yadi.

Ia mengungkapkan, untuk di Desa Cidenok batas wilayah berada di perumahan dan batas wilayah perbatasan berada di tiga rumah yang ada di perumahan tersebut.

"Penghuni dari ketiga rumah itu sudah ditawarkan masuk ke Kabupaten Cirebon atau Kabupaten Majalengka, dan pemilik rumah tidak mau dan masih mempertahankan dua SPPT atau sertifikat," katanya.

Yadi mengatakan, agenda pembahasan mengenai wilayah perbatasan ini memiliki output di mana nantinya Kabupaten Cirebon memiliki peta digital yang selalu update dan bisa disentralisasikan ke sistem yang ada.

"Agenda ini merupakan pilot project di Jawa Barat, jadi kalau memang dinyatakan berhasil maka jadi yang pertama di Jawa Barat," imbuhnya.(Iwan)

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah