Wajah Buram Sepakbola

- 3 Oktober 2022, 13:43 WIB

Pemain yang mentaati keputusan wasit, walau mengecewakan dan mencurigakan menjadi faktor penting menenangkan penonton. Masih ingat tendangan bebas Frank Lampard ke gawang Jerman yang dalam tayangan ulang ternyata goal namun tidak disahkan karena wasit tidak melihat -masih belum ada VAR. Pertandingan tetap berlanjut dengan sikap legawa Inggris.

Wasit yang adil, pemain yang tertib, penegakan hukum ketat, menjadi penyejuk suasana panas penonton. Sebaliknya jika wasit sudah terindikasi 'masuk angin' ditambah pemain yang sudah pasti kecewa, akan menjadi minyak hingga api amarah penonton mudah memuncak dan meledak. Jika pertandingan berjalan normal, kekecewaan penonton yang timnya kalah, tetap ada. Tetapi mereka jika melihat pertandingan berjalan baik, kekecewaan masih relatif terkendali.

Seluruh ketaatan hukum dari wasit, pemain, official, penonton, tidak datang tiba-tiba. Ada proses panjang menumbuhkan suasana tertib. Dan, yang utama penegakan hukum. Jangan pernah memberi ampun wasit yang terbukti mau disuap! Harus dihukum seumur hidup tidak boleh memimpin. Pemain yang sampai memukul wasit juga dihukum seumur hidup tidak boleh bermain. Kalau masih memukul antar pemain mungkin masih mendapat hukuman kartu merah dan lainnya. Namun memukul wasit harus dihukum seumur hidup karena yang bersangkutan telah menghancurkan tatanan hukum.

Di luar hal teknis seperti pembatasan jumlah penonton, pagar pembatas penonton, sebuah pertandingan yang melibatkan manusia dalam jumlah besar penegakan aturan mutlak tak bisa ditawar! Tidak boleh ada celah sedikitpun. Itu jika ingin sepakbola negeri ini tertib, aman dan berprestasi.

Ini impian yang sebenarnya kasat mata. Tapi susah banget diwujudkan ya. (Penulis adalah Direktur Eksekutif Gerbang Informasi)

Halaman:

Editor: Fani Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x