Membedah Penyebab Terpilihnya MN KAHMI yang Didominasi Politisi

- 30 November 2022, 08:46 WIB

Dari hasil pengamatan langsung sebagai pendatang baru di Munas KAHMI, dan pemilik suara penuh, setidaknya ada beberapa faktor penentu mengapa para politisi menjadi kampiun dalam perebutan kursi di tubuh MN KAHMI.

Pertama, mainan politisi. Strategi dan taktik dalam mendulang suara sebanyak mungkin, tak ubah seperti pemilihan calon legislatif. Jadi hal ini bukan barang baru bagi mereka dalam menggalang dukungan. Langkah mereka jauh lebih dulu ketimbang puluhan kandidat MN KAHMI lainnya, yang bermain di injury time.

Bertajuk silaturahmi, para kandidat langsung menyapa dengan para pengurus Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) KAHMI di seluruh Indonesia. Mereka menyadari betul, para pemilik suara ini harus dikondisikan sejak awal dan dikunci saat pencoblosan berlangsung. Tentunya ini dilakukan bukan hanya sekadar curah ide dan gagasan semata, tapi harus diimbangi dengan komitmen yang jelas. Minimalnya setelah melakukan konsolidasi, ditutup dengan pengamanan suara di lokasi Munas. Dengan cara melakukan pertemuan tahap kedua. Lagi-lagi pola semacam ini tidak diterapkan kandidat MN KAHMI yang berasal dari kalangan birokrat, profesional, akademisi, dan lain-lain.

Kalau pun ada yang bermain di akhir laga. Hasilnya tidak efektif. Karena pemilik suara sudah 'diikat' dengan beragam hal. Jika ada peserta penuh yang ingkar dari komitmen pun, itu presentasinya sangat kecil. Suaranya tak terlalu signifikan.

Mereka yang terpaksa berubah haluan pun, bisa karena slot sembilan nama masih ada yang kosong. Atau bertujuan menyelematkan rombongan lillahita'ala (romli), yang ikut serta sebagai peserta hore di perhelatan Munas. Kedatangan mereka tentunya harus diselamatkan, terutama dalam pemenuhan logistik maupun tiket pemulangan ke tempat asalnya.

Halaman:

Editor: Fani Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x