Soal Gunung Padang Cianjur, Ternyata Ini Ciri-ciri Wilayah Atlantis yang Disebut Plato

19 Juli 2023, 17:31 WIB
Situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat, Ilmuwan Yunani Kuno, Plato ungkap ciri-ciri peradaban Atlantis.*** /Kabar Cirebon/Dok PRMN/

KABARCIREBON - Gunung Padang Cianjur Jawa Barat dikaitkan dengan situs peninggalan peradaban Kerajaan Wilayah Atlantis yang hilang.

Namun, tahukah anda, apa yang diungkapkan Plato soal ciri-ciri Atlantis ternyata belum ada yang mengarah pada penemuan Situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat.

Seperti diketahui, Ilmuwan Yunani Kuno yang juga seorang filsuf, Plato (427-347 SM) menegaskan Atlantis merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu, teknologi, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sukses Turunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat, Ini 14 Jurus Jitu yang Dikeluarkan

Namun, daratan Atlantis tenggelam hanya dalam waktu sehari semalam setelah terjadinya bencana alam berupa gempa bumi disertai tsunami yang disebabkan letusan gunung merapi. Para arkeolog hingga kini masih mencari lokasi Atlantis yang disebut Plato.

Karena, apa yang disebutkan Plato tersebut terdokumentasikan. Plato menulis tentang Atlantis dalam bahasa Yunani Kuno. Ia pun mengungkapkan keberadaan Atlantis secara geografi, kehidupan masyarakatnya dan kekayaan alam.

Menurut para ilmuwan, Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit yakni Atala yang berarti surga. Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu dan teknologi.

Baca Juga: Ini Kata Ridwan Kamil Soal Kelanjutan 4.791 Siswa yang Dibatalkan Dalam PPDB 2023 Tingkat SMA

Tulisan Plato dalam bahasa Yunani Kuno cukup rumit diterjemahkan. Namun, seorang peneliti asal Indonesia, Dhani Irwanto berhasil menerjemahkan tulisan Plato. Ia menyebut, tulisan Plato jika dipindah dalam kertas bisa setebal 22 halaman.

Plato menjelaskan Atlantis terletak sangat jauh di Samudera Atlantik. Curah hujan tinggi, air melimpah, matahari melewati atasnya, beriklim hangat.

Aliran sungai melimpah, hanya terdapat dua musim, tanah subur, kayu melimpah, pertanian dan peternakan maju.

Baca Juga: Terdaftar Double di 2 Parpol, Carkim Tegaskan Masuk Bacaleg NasDem

Tanahnya terbaik di dunia, berlimpah tanaman dan kayu pertukangan. Flora dan fauna beragam.

Lalu, dalam tulisan Plato dijelaskan, di wilayah Atlantis terdapat bangunan berlapis perunggu, kuningan, emas dan orichalcum yang didiskripsikan berwarna merah, harga lebih mahal kecuali emas.

Kemudian, Plato juga menulis, pusat pemerintahan Atlantis berada di laut, di mulut laut. Terdapat banyak pulau. Dermaga yang ramai dan dikunjungi dari berbagai penjuru. Armada angkatan laut yang kuat.

Baca Juga: Kepala SMAIT Akmala Sabila: PPDB Bukan Ajang Kecemburuan dalam Mendapatkan Peserta Didik

Dari tulisan Plato, Dhani Irwanto berpendapat bahwa Atlantis beriklim tropis. Hanya tiga kemungkinan, Amerika Tengah, Afrika Tengah atau Asia Tenggara.

Lalu soal orichalcum yang didiskripsikan berwarna merah, harga lebih mahal kecuali emas, Dhani Irwano menduga itu adalah batu Zirkon. Banyak ditemukan di Kalimantan.

Lalu soal angkatan laut yang kuat, maka melihat sejarah peradaban, kemungkinan hanya di Asia Tenggara.

Baca Juga: Prestasi, Ridwan Kamil Sebut Angka Kemiskinan Jabar Menurun

"Narasi geografi cukup detail. Kemungkinan Atlantis itu berada di Sundalandia atau Asia Tenggara Bagian Barat. Sekarang pulau Sumatera dan Kalimantan," katanya.

Ia pun melakukan penelitian. Hepotesanya mengarah pada Pulau Bawean. Ia menemukan 60 kecocokan.

Pulau Bawean adalah pulau yang berbentuk seperti selongsong peluru, lokasinya terletak di Laut Jawa sekitar 135 kilometer sebelah utara Kota Gresik, Jawa Timur. Persis apa yang disampaikan Plato.

Baca Juga: FIM Laporkan Panji Gumilang, Polisi Indramayu Bakal Meminta Keterangan dari Pelapor

Pulau ini berada di tengah-tengah antara Pulau Jawa dan Kalimantan. Luas daratan Atlantis pada 11.600 tahun lalu adalah 555 x 375 kilometer persegi, ada pegunungan di bagian utara Atlantis serta laut di bagian selatan.

"Lokasinya yang cocok dengan kondisi sekarang itu di wilayah Kalimantan Tengah," katanya.

Selain itu, Plato juga menyebutkan bahwa Atlantis memiliki tiga jenis batuan, putih, hitam dan merah.

Baca Juga: Lagi Polisi Indramayu Gerebek Gudang Miras, Hasilnya Ditemukan Puluhan Liter Tuak Siap Edar

Menurut Dhani, ketiga batuan itu teranyata ada di Pulau Bawean. Yakni batu asam berwarna putih, batu basa berwarna hitam dan batu besi berwarna merah (oksidasi besi).

Atlantis disebut Plato punya empat saluran air utama yang mengelilingi dataran. Kemudian, ada saluran terusan untuk transportasi sehingga antarsungai terhubung serta saluran irigasi pasang sarut.

"Jarak antara lokasi (Benua Atlantis) dan Pulau Bawean adalah 150 kilometer. Di Pulau Bawean juga ditemukan batu merah, hitam dan putih seperti cerita Plato," kata insinyur teknik sipil UGM lulusan 1987, Dhani Irwanto.

Baca Juga: Wow..!! Ganja Setengah Kilogram Siap Edar Ini Disita Polisi dari Tangan Seorang Pemuda asal Indramayu

Lalu dijelaskan Plato, Atlantis punya dua musim dan cenderung hangat setiap tahun, tumbuhan, makanan dan budaya.

Atlantis kata Dhani tenggelam 11.600 tahun lampau, lokasi dugaannya kini di sebelah timur laut Pulau Bawean dan tertutup terumbu karang sedalam 50 meter.

"Tenggelam karena gempa dan tsunami serta terjadinya kenaikan permukaan air laut," ujarnya.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler