MAJALENGKA,(KC Online).-
Dewan Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan praktisi pendidikan diminta merumuskan pola pembelajaran yang efektif untuk semua kalangan anak sekolah di masa pandemi virus Corona (Covid-19).
Agar jangan sampai anak tidak melakukan pembelajaran cukup lama dan guru tetap efektif mengajar dengan metoda yang tepat.
Hal itu disampaikan Bupati Majalengka, H Karna Sobahi saat menerima kunjungan Dewan Pendidikan Kabupaten Majalengka di ruang kerjanya, Senin (29/6/2020).
Menurut bupati, di tengah pandemi Covid-19, setiap guru harus tetap mengajar, karena jika tidak maka anak didik akan ketinggalan pelajaran sekolahnya. Selain itu tidak semua orang tua mampu membimbing anak-anaknya selama masa belajar di rumah, karena beragam persoalan.
“Saat ini karena PSBB sudah mulai longgar, bisa saja guru terus berkeliling mengumpulkan anak didik 4 hingga 5 orang di rumah siswa atau di tempat terdekat siswa berada. Di sana guru bisa mengajar mata pelajaran sekolah yang harus diajarkan sesuai kurikulum yang ada dan target pembelajaran,“ tuturnya.
Selain itu opsi lain yang bisa ditempuh, siswa datang ke sekolah secara bergilir dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19. Misalnya satu kelas dibagi dua atau tiga kali pembelajaran. Sehingga dengan pola pembelajaran seperti itu, kurikulum sekolah akan tersampaikan dengan baik dan guru bisa tetap mengajar dengan tatap muka. Ditambah lagi tingkat keberhasilan mengajarpun akan lebih tercapai.
“Walaupun libur, guru kan tetap terima gaji dan sertifikasi. Jadi harus ada inovasi baru bagaimana cara mengajar anak yang efektif di saat pandemi,” kata Karna.
Sementara itu menurut bupati, untuk mengajar secara virtual di Kabupaten Majalengka tidak akan efektif. Karena tidak semua siswa memiliki telepon seluler (ponsel) pintar (android) dan kepastian jaminan jangkauan sinyal operator telepon. Ditambah lagi siswa dan orang tuanya pun belum tentu bisa memfungsikan dengan baik ponsel tersebut.
“Terutama bagi anak SD di Majalengka, metoda pendidikan kemungkinan bisa lebih berhasil dengan tatap muka,” ujarnya.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Majalengka, Dede Suparman mengemukakan, metode pembelajaran bisa dilakukan secara virtual, dengan memberikan setiap anak didik uang untuk pembelian kuota paket data internet yang anggarannya diambil dari dana BOS. Karena biaya operasional sekolah di saat pandemi Covid-19 jauh lebih ringan.
“Sehingga dana BOS bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran siswa di rumah,” katanya.
Kemudian Yat Wahdiyat menyarankan, agar buku mata pelajaran sekolah dibagikan kepada semua siswa selama mereka belajar di rumah. Selanjutnya dalam waktu tertentu, guru mengevaluasi pelajaran yang sudah ditargetkan kepada siswa.(Tati/KC)