Ekonomi Desa Tajir Sejak Pertashop Hadir

11 Desember 2022, 23:55 WIB

KABARCIREBON - Memiliki udara yang sejuk, tanah yang subur, pemandangan yang mempesona dengan jalan berkelok-kelok, itulah sekilas gambaran masyarakat desa yang tinggal di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Secara topografi, wilayah ini berada di kaki Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Nama Argapura sendiri berasal dari kata 'Arga' yang berarti gunung, dan 'Pura' yang artinya kota. Kecamatan ini memiliki 14 desa. Jumlah penduduk kurang lebih 35 ribu. Jarak tempuh dari ibukota kecamatan menuju ibu kota kabupaten kurang lebih 25 Km.

Mayoritas mata pencaharian warga desanya sebagai petani yang bekerja di bidang pertanian dan perkebunan.Hasil bercocok tanamnya berupa bawang daun, bawang merah, padi, ubi, kol, sayur mayur dan lain sebagainya.

Salah satu kendala yang dihadapi warga setempat sejak lama yakni kesulitan memenuhui bahan bakar minyak (BBM) berkualitas. Kalau pun mendapatkannya, para petani harus berjibaku dengan menempuh jarak yang terbilang jauh. Mereka harus menempuh jalan yang berkelok-kelok, tanjakan ekstrim dan pudunan yang cukup curam.

"Kalau kebiasaan warga kami mengisi bensin dengan eceran. Tapi kalau mendapatkan BBM berkualitas di SPBU, warga desa kami terpaksa harus turun gunung. Dengan cara membelah bukit dengan jalan yang cukup membahayakan," ujar Kepala Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Jajang Nurjaman saat di temui di balai desa mewakili warganya.

Kondisi itu diperparah lagi dengan akses jalan yang rusak dan badan jalan berukuran tiga meter. Sehingga ketika mobil berpapasan, salah satu kendaraan yang melintas harus berhati-hati, atau berhenti memberikan jalan agar lebih aman.

"Kalau lokasi SPBU nya sendiri berada di kecamatan Maja, yang merupakan kecamatan tetangga. Jarak tempuhnya kira-kira 15 km," ucapnya.

Namun keluhan masyarakat selama ini akhirnya terhenti sejak adanya Pertashop di desanya. Kehadirannya pun telah memberi manfaat bagi desa tetangga lainnya. Hingga mampu mengungkit pertumbuhan ekonomi desa yang berada di sekelilingnya.

"Berdirinya Pertashop di desa kami telah membuktikan adanya pemerataan akses energi yang adil dan merata hingga ke desa terpencil seperti kami," ujarnya.

Tak hanya itu, sejak kemunculan Pertashop juga telah memberikan nilai tambah dalam menggerakkan perekonomian desa. Baik penciptaan lapangan kerja baru, maupun multiplier effect lainnya.

"Alhamdulilah kehadiran Pertashop telah berkontribusi nyata bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi desa," tegasnya.

Desa Pertanian dan Perkebunan

Hal senada diungkapkan Camat Argapura, Kabupaten Majalengka, Wawan Kurniawan. Dia menuturkan, kehadiran Pertashop di desanya memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan warganya. Terlebih secara geografis desanya berada di lereng kaki gunung Ciremai, sebuah gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat, dengan ketinggian sekitar 3.079 Mdpl.

Mayoritas penduduk di setiap desanya bermata pencaharian sebagai petani sayuran. Dengan komoditas utama pertanian yaitu bawang daun atau lebih sering warga setempat menyebutnya 'polong'.

Selain hasil pertanian, lanjut dia, desa desa yang berada di Kecamatan Argapura juga menyuguhkan pemandangan hijau nan asri, serta obyek wisata alam yang menakjubkan.

"Sebelum ada Pertashop, penduduk desa kami yang berjumlah 3.648 orang, biasanya mengkonsumsi BBM eceran yang di jual warga," katanya.

Namun setelah berdirinya SPBU mini milik Pertamina ini, kebutuhan BBM di wilayahnya terpenuhi dan telah banyak memberikan manfaat. Baik dari segi waktu, biaya, maupun kualitas BBM yang lebih baik. Sehingga mesin kendaraan akan awet dan tahan lama, karena menenggak BBM dari penyalur resmi.

"Dambaan memiliki BBM berkualitas yang selama ini diimpikan warga, alhamdulilah akhirnya bisa terwujud. Kalau pun soal harga jelas beda. Dan itu tak jadi soal. Karena memang kualitas yang baik itu biasanya sepadan dengan harga yang ditawarkan," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka Jerison Sumual menjelaskan letak geografis Kecamatan Argapura yang berada di kaki Gunung Ciremai. Daerah ini termasuk dataran tinggi dan menjadi salah satu basis pertanian di kabupaten Majalengka.

Kecamatan Argapura sendiri memiliki berbagai produk unggulan di sektor pertanian hortikultura. Hasil pertaniannya banyak di jual ke luar kota, bahkan ke luar provinsi. Tentunya proses semua itu membutuhkan sarana transportasi dan BBM untuk mengangkut hasil pertanian tersebut.

"Dari hasil sensus kami, pada tahun 2020 Kecamatan Argapura mampu produksi jagung 5.610 ton, ubi kayu sebesar 437 ton, dan ubi jalar sebesar 6.925 ton," kata dia.

Sedangkan untuk tanaman hortikultura di Kecamatan Argapura, lanjut dia, produksi tertinggi yakni bawang merah 11.565 ton, bawang daun 5.265 ton, kentang 2.151, kubis 1.315, cabe besar 1.275 ton.

Selain sektor pertanian, sambung dia, subsektor peternakan dan perikanan juga menjadi mata pencaharian warga setempat, untuk menyambung kehidupan masyarakat.

"Hasil pertanian desa dengan kebutuhan energi masyarakat, jelas hal itu tidak bisa dipisahkan,” ucapnya.

Salah seorang petugas Pertashop bernama Refi, menerangkan jika Pertashop ini dibangun kurang lebih dua tahun lalu.Tepatnya saat memperingati HUT Kemerdekaan RI tahun 2020.

"Kalau saya bekerja dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore," ungkap Refi saat ditemui di outlet Pertashop 3P.454.02, di Desa Argalingga Kecamatan Argapura.

Perluasan Penyediaan Energi

Mengenai konsumen yang memakai Pertashop, lanjut dia, merupakan para petani, pengguna jalan dan warga sekitar yang berada di daerah penyangga desanya.Bahkan jika akhir pekan tiba, banyak wisatawan yang datang dari berbagai penjuru daerah. Karena memang desa ini selain suhunya sejuk, juga terdapat obyek wisata alam yang eksotik.

"Alhamdulillah ramai pak setiap harinya. Pendapatan setiap shift saya antara Rp 3-4 juta per hari," imbuhnya.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menjelaskan, Pertashop merupakan bagian dari program One Village One Outlet (OVOO). Program ini menjadi upaya Pertamina dalam memperluas penyediaan dan pelayanan energi bagi masyarakat yang berada di desa tertinggal atau jauh dari SPBU. Sehingga masyarakat tidak perlu pergi jauh, untuk mendapatkan produk BBM berkualitas dan ramah lingkungan dari Pertamina.

"Kehadiran Pertashop sebagai lembaga penyalur resmi berskala kecil, diharapkan dapat mendekatkan masyarakat hingga ke pelosok pedesaan yang ada di tanahair," jelasnya.

Meski beroperasi di desa, lanjut dia, Pertashop telah memenuhi seluruh aspek keamanan dan keselamatan atau HSSE (Health, Safety, Security & Environment).

"Jadi, Pertamina bertanggungjawab jika ada hal-hal yang tak diharapkan," ungkapnya.

Melalui kehadiran Pertashop juga, lanjut dia, konsumen yang tinggal di pedesaaan tidak perlu lagi menempuh perjalanan yang jauh ke SPBU reguler hanya untuk mengisi bahan bakar. Sehingga dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan energi. Hal itu sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menghadirkan BBM berkualitas keseluruh pelosok negeri. Ini pula berkaitan dengan salah satu pilar PT Pertamina Patra Niaga yaitu GoRetail.

Di samping itu pula, Pertashop juga bisa menjadi bisnis tersendiri yang dapat memberikan keuntungan usaha, baik yang berbasis kelompok masyarakat seperti BUMDes maupun pengusaha swasta.

"Pertamina akan terus memperluas jangkauan pemerataan energi melalui Pertashop, yakni pembangunan outlet SPBU mini yang dihadirkan di pelosok pedesaan. Sehingga diharapkan dapat menjadi penggerak roda perekonomian di desa," tuturnya.

Eko menambahkan, Pertashop memiliki kapasitas penyaluran 3.000 liter per hari. Dengan menghadirkan produk bahan bakar dengan oktan tinggi seperti Pertamax RON 92. Penyalurannya langsung melalui mobil tangki dari Integrated Terminal Balongan Kabupaten Indramayu.

"Kalau data Oktober 2022 itu, telah beroperasi 296 Pertashop untuk wilayah kerja Regional Jawa Bagian Barat," ujarnya.

Penggerak Perekonomian Desa

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Majalengka Ucu Sumarna, mendukung kehadiran Pertashop dan tidak akan mempersulit proses perizinan, bila ada masyarakat yang ingin membuka usaha semacam ini.

Konsep ini sejalan dengan himbauan pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang melaksanakan MoU dengan PT Pertamina (Persero).

"Kita tidak akan mempersulit, asal sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku kita keluarkan izinnya. Buktinya, di Majalengka sudah ada kurang lebih 8 Pertashop yang beroperasi," jelasnya.

Menurutnya, dengan adanya Pertashop selain memberikan akses kemudahaan bagi masyarakat, dalam penyaluran BBM. Setidaknya dapat membuka lapangan pekerjaan dan mempercepat pemulihan ekonomi imbas dari pandemi COVID-19. Harapan ini sesuai dengan agenda pemerintah.

Disinggung terkait kehadiran pertamini atau pom mini yang mulai marak di Majalengka, Ucu menegaskan, bahwa itu tidak memiliki izin legalitas alias ilegal.

Karena bertolak belakang dengan UU Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Serta peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

"Kalau dari aspek ekonomi memang membantu masyarakat yang menjual. Tapi untuk keamanan konsumen, jelas tidak. Oleh karena itu, kami menyarankan agar warga tidak menjual BBM yang melanggar hukum, agar tidak dikenai sanksi," pintanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdangangan Kabupaten Majalengka Aeron Randi menuturkan, kehadiran Pertashop adanya pemerataan distribusi BBM dan dapat menggerakan perekonomi baru di wilayah pedesaan. Termasuk BBM yang berkualitas dan harga sesuai dengan SPBU. Apalagi saat ini masih banyak di daerah Majalengka yang belum menjangkau pelayanan standar Pertamina.

"Semua itu nampak terlihat dengan masih banyaknya penjual BBM eceran yang tak berizin," kata Aeron yang ditemui terpisah.

Seperti diketahui, Pertashop sendiri merupakan lembaga penyalur resmi dari Pertamina untuk melayani kebutuhan BBM berkualitas, Bright Gas, dan pelumas yang belum terjangkau oleh SPBU dengan harga retail dan resmi dari Pertamina. (Jejep Falahul Alam)

Editor: Fani Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler