Network
KABARCIREBON - Seorang dokter kandungan yang bertugas di Rumah Sakit Waled Kabupaten Cirebon ingin menjadi Bupati Kuningan Periode 2024-2029 karena setiap hari kerja, ia bertemu atau mengobati pasien-pasien daerah perbatasan Kuningan-Cirebon termasuk warga Kecamatan Cibingbin dan sekitarnya.
Akibatnya, lama kelamaan semakin tahu kondisi masyarakat sehingga sampai akhirnya pada satu titik agar berkiprah saja demi memperbaiki keadaan Kuningan. Hampir setiap minggu sejak tiga tahun terakhir ini, ia sering pulang ke Kuningan untuk menyosialisasikan program yang akan dijalakan dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial terhadap masyarakat di sejumlah daerah.
Berjalan waktu, ternyata ada yang perlu dan ada yang membutuhkan sehingga muncul ide sekaligus dorongan untuk memperbaiki semuanya saja. Mau tidak mau dan sesuai perintah orangtua, maka meski belum membentuk tim sukses kecuali keluarga besar saja, ia mulai menjalankan rencana tersebut.
Baca Juga: Dikabarkan Kadisperkimtan Kuningan akan Mencalonkan Bupati Cirebon
Sang dokter yang memiliki cita-cita mulai tersebut bernama Deni Wirananggapati (53 tahun). Ia tercatat sebagai warga Desa Sembawa Kecamatan Jalaksana atau Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kuningan. Statusnya adalah pegawai negeri sipil (PNS) fungsional golongan 4b sekaligus dosen di salah satu perguruan tinggi.
Jika berbicara silsilah keturunan, meski dokter namun keturunan Mantan Bupati Kuningan, Aruman Wirananggapati yang menjabat tahun 1967-1973. Ia adalah cucu ke-11 dari pihak ibu sehingga sudah dipastikan sekaligus tidak perlu diragukan lagi, memiliki darah seorang pemimpin.
Tepat Hari Rabu, 8 Mei 2024, ia bersama dengan keluarga besarnya mengunjungi kantor Partai Demokrat Kabupaten Kuningan di dekat Perempatan Bola Dunia Jalan Baru Soekarno-Hatta. Dan diterima dengan hangat oleh H. Lili Suherli selaku ketua beserta jajaran pengurus lainnya.
Setelah berbincang sambil mengutarakan keinginannya untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kuningan, dr. Deni Aruman Wirananggapati menyerahkan dokumen lengkap persyaratan secara resmi kepada Ketua Desk Pilkada Partai Demokrat, Jajang Nurjaman dengan disaksikan dari kedua belah pihak.
Ia tidak peduli dengan status PNS-nya yang masih 7 tahun lagi karena yang terpenting adalah melaksanakan amanah orangtua sehingga jika telah ditetapkan sebagai peserta Pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka rela mengundurkan diri dari status kepegawaian yang banyak diburu warga. "Terpenting adalah menjalankan amanah orangtua sehingga mesti mundur dari PNS tetapi masih bisa menjadi dokter," ucapnya.
