Situ Cipanten, Wisata Air Bening Dihiasi Aneka Bunga

8 Januari 2023, 19:04 WIB
SUASANA Situ Cipanten di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Objek wisata tersebut adalah salah satu objek wisata alam di Kabupaten Majalengka yang bisa menjadi alternatif untuk dikunjungi saat liburan.* /Tati/Kabar Cirebon/

KABARCIREBON,- Situ Cipanten di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka adalah salah satu obyek wisata alam di Kabupaten Majalengka yang bisa menjadi alternatif untuk dikunjungi saat berlibur.

Jaraknya terbilang dekat, dari Kota Majalengka bisa ditempuh dengan waktu kurang dari satu jam ke arah Rajagaluh. Tepatnya dari Pasar Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji berbelok ke kanan dengan kondisi jalan mendaki. Jalan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan aspal yang terbilang bagus.

Di situ yang airnya dikenal sangat bening ini pengunjung bisa menikmati keindakan ikan-ikan besar aneka warna berenang mendekati pengunjung, berswafoto di berbagai sudut, menaiki sepeda gantung, berenang atau berfoto di ayunan. Untuk berfoto di ayunan pengunjung hanya naik ke ayunan kemudian pengelola memotonya, untuk menggunakan ayunan dan difoto pengunjung membayar Rp 10.000. Pengujung juga bisa memberi pakan ikan agar ikan bisa berkumpul.

Baca Juga: Jalan Rusak Berat, Warga Cirebon Gotong Royong Perbaiki

Situ tersebut juga menyediakan area untuk mandi dan berenang di bagian selatan situ yang dekat dengan mata air. Pengunjung bisa berenang dan mandi sepuasnya. Di sana tersedia pelampung  yang bisa disewa di sejumlah pedagang dengan harga sewa Rp 25.000.  Di sana juga tersedia perahu dan beberapa skuter air yang bisa disewa.

Pengunjung bisa berjalan-jalan mengelilingi situ atau duduk di bagian selatan situ yang dipenuhi pepohonan besar, tak heran jika suhunya sangat sejuk. Jika haus di sana tersedia kelapa muda atau minuman lainnya namun harganya sedikit mahal karena mungkin harga di area wisata.

Kawasan wisata tersebut di bagian selatan cukup sejuk, selain karena pepohonan besar, lumut hijau di setiap tempat, juga ditanami aneka bunga yang biasa tumbuh di suhu udara dingin serta butuh air yang cukup.

Baca Juga: Awas Penipuan Rekutmen Tenaga Kerja ke Korea

Sayangnya di bagian timur pepohonan ditebangi pemiliknya hingga yang tersisa hanya bebatuan besar yang juka kemarau akan terasa panas. Padahal situ tersebut mengandalkan mata air dan air keluar ketika lahan tetap hutan.

“Itu tanahnya milik pribadi jadi bebas dikelola, demikian juga di bagian latar. Kalau bagian selatan lahannya milik desa jadi pepohonan tertap dipelihara,” ungkap Dede, warga setempat.

Lahan yang dibabat tersebut informasinya adalah milik pejabat yang bertugas Majalengka yang baru dibeli beberapa pekan kemarin seharga Rp 450.000.000 seluas 200 bata. Lahan seluas itu kabarnya  akan dibangun vila dan fasilitas wisata lainya.

“Harga pasaran tanah di lokasi wisata ini sudah mahal, tapi kemarin pejabat tersebut langsung memberikan uang sehingga pemiliknya langsung menyerahkan,” ungakap seorang warga sambil menyebut pemilik tanah yang katanya tetangga desanya.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Soroti Pembentangan Bendera Partai Ummat di Masjid At-Taqwa Cirebon

Sementara di bagian utara Situ Cipanten, aliran air yang keluar dari situ telah dilirkan melalui saluran yang kemudian ditampung kembali di kolam berukuran besar hampir seperempat luas situ. Di sana pengunjung juga bisa mandi dan bahkan di saluran air antara situ dengan kolam penampungan tampaknya bisa melakukan arung jeram dan berakhir di kolam penampunga, karena aliran air sangat deras.

Di kolam tersebut tampak sudah dimanfaatkan para pengunjung untuk mandi dan berenang walaupun tidak sebanyak di area situ.

Menurut keterangan warga, penataan saluran air dan kolam penampungan tersebut dibangun oleh BBWS yang pembangunannya baru selesai akhir tahun kemarin. Dibangun BBWS karena sebagian air dari sana dimanfaatkan untuk mengairi areal pertanian di sejumlah desa yang ada di bawahnya seperti Gunungkuning, Tanjungsari dan sejumlah desa lainnya.

Ade salah seoang pengelola wisata menyebutkan, jumlah kunjungan di hari libur tahun baru hingga tengah hari diperkirakan mencapai sekitar 2.500 pengunjung. Kapasitas area wisata sendiri menurutnya mencapai 4.000 orang. Hanya saat ini pengunjung keluar masuk sehingga pengunjung bisa tetap nyaman berada di area wisata.

“Untuk mengatur wisatawan kami menurunkan sekitar 100 orang, ke semuanya berasal dari desa kami di Gunung Kuning,” kata Ade.

Sedangkan di hari-hari biasa menurutnya jumlah pengujung hanya mencapai sekitar 700 orang, terkecuali libur sekolah atau akhir pekan bisa lebih banyak lagi. Obyek wisata tersebut mulai buka pukul 07.00 WIB dan ditutup pukul 17.00 WIB untuk keamanan para pengujung.*

Editor: Tim KC 1

Sumber: Kabar Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler