Jalan Rusak Cirebon, Ini Pesan Praktisi Ekonomi ke Bupati Imron Sebelum Masa Jabatan Berakhir

2 Maret 2023, 17:19 WIB
Bupati Cirebon Imron dan Praktisi Ekonomi S. Sandi Wiranata /Kolase Kabar Cirebon/Foto Alif/

KABARCIREBON - Dosen ekonomi asal Cirebon, S. Sandi Wiranata yang juga alumni Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung mengingatkan Bupati Imron sebelum masa jabatan berakhir.

Pesan yang ia sampaikan adalah agar orang nomor satu di Kabupaten Cirebon itu memperbaiki jalan rusak, selagi masih menjabat sebagai bupati.

Sebab, menurutnya, sudah 80 persen jalan rusak di Kabupaten Cirebon. Dan kondisi ini dikeluhkan masyarakat, termasuk kalangan pengusaha.

Baca Juga: Buntut dari Pamer Harta Bernilai Rp 15,7 Miliar, Kepala Bea Cukai Yogyakarta Resmi Dicopot

Jika jalan rusak tidak segera diperbaiki, aktivitas ekonomi di masyarakat semakit terpuruk. Maka, Bupati Imron diminta tidak menunda perbaikan jalan rusak.

Harus ada solusi di tahun 2023 dan menjadi program prioritas yang harus dilaksanakan di tahun ini.

"Kalau dilaksanakannya tahun 2024, Pak Imron sudah tidak sebagai bupati. Karena periode beliau itu kan sampai November 2023," katanya.

Baca Juga: Bacalon DPD BMS Agar Segera Lakukan Perbaikan Penuhi Minimal 5000 Dukungan

Sandi Wiranata yang juga praktisi ekonomi menilai dampak negatif dari jalan rusak adalah terganggunya aktivitas ekonomi.

Seperti, terjadi penurunan omset. Peluang usaha menurun. Arus distribusi bahan pokok seperti beras, ikan ke pasar-pasar menjadi lambat.

Apalagi jika armada mengalami pecah ban atau kecelakaan saat melintas jalan penuh lubang.

Baca Juga: Dorong Pelaku UMKM Indramayu, Anggota DPR RI Fasilitasi Seminar Literasi Digital

"Kecepatan mengirim barang menjadi tidak cepat sebagaimana yang diharapkan pembeli. Dan ini juga berdampak buruk bagi pengusaha travel. Mereka akan mengalami risiko kerusakan ban saat melintasi jalan rusak," ujarnya.

Tak hanya itu, investor yang akan investasi di Kabupaten Cirebon pun berpikir ulang jika infrastruktur jalan tidak mendukung.

"Ya jelas, kalau jalannya rusak, bagaimana investor mau investasi. Karena, infrastruktur itu yang utama bagi para investor ketika mau investasi di suatu daerah termasuk Cirebon," tuturnya kepada Kabar Cirebon, Kamis, 2 Maret 2023.

Baca Juga: Wakil Bupati Majalengka Minta Pelajar NU Terus Berinovasi dan Berkontribusi Nyata Bagi Kemajuan Daerah

Sebagai seorang praktisi ekonomi, Sandi Wiranata juga melihat kondisi yang saat ini dialami para pencari kerja dengan kondisi usaha yang ada di daerah.

Di satu sisi, tiap tahun lulusan SMA mecari lowongan kerja. Sementara, banyak perusahaan terpaksa merumahkan karyawan karena dalam kondisi kolabs. Kondisi ini, juga harus dipikirkan oleh pemerintah.

"Banyak perusahaan yang kalobs akan berdampak pada tingginya tingkat pengangguran. Kondisi ini terjadi sejak pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga: Anak Muda Papua Sambut Hangat Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Pada Peresmian Gedung PYCH Provinsi Papua

Karenanya, untuk menjadi stabil, perusahaan butuh recovery. Masa recovery antara dua hingga tiga tahun.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron yang dikonfirmasi Kabar Cirebon mengatakan perbaikan jalan rusak secara menyeluruh dilakukan di tahun 2024. Sebab, usulannya baru masuk di tahun 2023.

"Pelaksanaan program di pemerintah itu, tahun ini diusulkan tahun depan baru dilaksanakan. Tidak bisa langsung. Untuk perbaikan jalan rusak akan kita laksanakan secara menyeluruh di tahun 2024," ujarnya.

Baca Juga: 30 Balon DPD di Kabupaten Cirebon Masih BMS

Penjelasan itu disampaikan Bupati Imron saat ditemui Kabar Cirebon di sela-sela mendampingi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri menemui nelayan di Desa Waruduwur, Kecamatan, Mundu, Jumat, 24 Februari 2023.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler