Refeleksi Ke-76 Tahun Perundingan Linggajati Keragaman dalam Bingkai NKRI

7 Maret 2023, 08:00 WIB
Para tokoh dari 8 kabupaten/kota dari Provinsi Jabar bagian Utara berkumpul di Gedung Naskah Linggajati Kabupaten Kuningan. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Sebelum ke Kota Cirebon, peserta Kirab Merah Putih yang melibatkan 8 kabupaten dan kota wiayah utara Provinsi Jawa Barat mengikuti kegiatan terlebih dahulu di Kabupaten Kuningan, Senin 6 Maret 2023.

Star dari halaman obyek wisata J & J Desa Bojong Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, para peserta Kirab Merah Putih bertolak ke Kawasan Gedung Naskah Linggajati Kecamatan Cilimus.

Jarak ke lokasi mencapai beberapa KM tapi hal itu tidak melemahkan para peserta karena hal itu merupakan upaya menjaga semangat persatuan dan kesatuan. Serta semangat kecintaan terhadap Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Putusan PN Jakpus Tidak Bisa Menggugurkan Undang-Undang, Bawaslu Kuningan: Apalagi Perdata

Juga sebagai modal dasar menghadapi berbagai macam tantangan bangsa dan menangkal setiap rongrongan terhadap Ideologi Pancasila. Kegiatan Kirab Merah Putih merupakan bentuk perwujudan nasionalisme.

Sedangkan di lokasi peninggalan sejarah dunia tersebut, digelar kegiatan silaturahmi kebangsaan. Dan temanya adalah Refeleksi ke-76 Tahun Perundingan Linggajati Keragaman dalam Bingkai NKRI.

Hadir pada kesempatan langkah tersebut, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Habib Luthfi bin Yahya, Danrem 063/Sunan Gunung Jati, Kolonel Inf. Dany Rakca.

Baca Juga: Sebanyak 334 Kali Kuningan Dilanda Bencana, Kalak BPBD: Hanya Satu Kecamatan saja yang Aman

Serta Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi, Wakil Bupati Majalengka, Tarsono. D. Mardiana dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dari 8 kabupaten/kota serta tokoh penting lainnya.

Bupati Kuningan, H. Acep Purnama menyebutkan, makna Kirab Merah Putih bertujuan untuk semakin mempersatukan masyarakat dalam bingkai negara yang indah.

Ada unsur TNI, Polri, aparatur sipil negara (ASN), kiyai dan ulama, organisasi kemasyarakatan (Ormas) serta unsur masyarakat sipil. Semuanya bersatu bersama menguatkan persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: Soal Putusan PN Jakpus, Ketua KPU Kuningan Optimis Banding ke Pengadilan Tinggi akan Dikabulkan

Danrem 063/Sunan Gunung Jati, Kolonel Inf. Dany Rakca mengatakan, kekuatan Kirab Merah Putih, sebenarnya adalah persatuan dan kesatuan.

Maka dari itu, dirinya mendorong kegotong-royongan dan guyub untuk membangun negeri menuju negara berdaulat dan mandiri.

Sesuai arahan Presiden RI, Jokowi untuk mengajak masyarakat bersatu menjadi bangsa yang lebih baik dengan menyamakan visi dan misi dari hulu ke hilir. Sehingga penguatan tujuan negara menjadi jelas sekaligus terarah.

Baca Juga: KPU Fokus saja pada Tahapan Pemilu, KIPP Kuningan: Putusan PN Jakpus Bertentangan dengan Mandat UUD 1945

“Dinamika global berpengaruh sekaligus berubah sangat cepat. Hal itu dipengaruhi geopolitik dan geostrategi masing-masing negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya,” ucapnya.

Untuk itu, diperlukan sinergitas dan kesadaran kebangsaan semua komponen bangsa guna menghadapi dan mencegah ancaman yang akan menghancurkan NKRI.

Sehingga Kirab Merah Putih yang dilaksanakan saat ini sebagai simbol kepatuhan diri terhadap Bangsa Indonesia yang sangat dicintai.

Baca Juga: Stadion Masud Wisnusaputra Tidak Terurus, Sampah Berserakan dan Rumputnya sudah Tinggi

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Habib Luthfi bin Yahya mengajak, melalui kirab, mari tunjukan kecintaan terhadap Merah Putih sampai kapan pun. Sekaligus bertekad menjaga NKRI sebagai harga mati.

Kegiatan Kirab Merah Putih kali ini untuk membangkitkan kembali rasa memiliki terhadap tanah air Indonesia. Dan dengan berbagai ragam suku, mari saling mengenal hak-hak setiap bangsa di dunia ini.

Perlu diingat. Bahwa, kemakmuran dan kesuburan yang ada di Indonesia saat ini, tak terlepas dari perjuangan para pejuang 350 tahun lalu. Mereka berjuang penuh semangat agar Bendera Merah Putih dapat berkibar.

Dengan demikian, berkibarnya Sang Saka Merah Putih, bukanlah hadiah. Tapi tegak karena ada pengorbanan para pendahulu yang berdarah-darah.

“Kita akan lebih jauh merasa memiliki dan bangga menjadi Bangsa Indonesia jika didasari syukur pada Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya. (Iyan Irwandi/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler